Jeritan Hati Ibu Korban Penganiayaan Geng Motor Ezto : ‘Masa Depan Anak Saya Hancur’

Medan | Jurnal Asia
Rosita Simatupang (55) ibu korban penganiayaan yang dilakukan gerombolan geng motor Ezto, mencurahkan jerit hatinya atas kondisi anak laki-laki satu-satunya yang kini cacat seumur hidup.

“Hati saya hancur masa depan anak saya hancur,” kata Rosita didampingi suaminya Kasmar Lumbanraja (59) warga Jalan Gaperta Ujung Kecamatan Medan Helvetia, Kamis (14/5/2020) siang di Polrestabes Medan.

Ia mengatakan anaknya mengalami luka-luka serius pasca dianiaya oleh puluhan orang. “Anak saya cacat seumur hidup, idiot dan lumpuh,” sedihnya.

Dampaknya, dikatakan Rosita, sang anak sudah tidak lagi dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, belum lagi biaya perobatan yang mencapai Rp600 juta. Bahkan tersangka juga terpaksa diungsikan ke Pekanbaru karena khawatir masih dicari-cari oleh kawanan geng motor Ezto.

“Begitu ditangkap ketuanya saya lega, saya terima kasih kepada Polsek Helvetia dan Polrestabes Medan,” kata Rosita.

Sementara sang ayah, Kasmar Lumbanraja juga mengaku heran dengan ibu tersangka Fernando Imanuel Sinurat alias Nando yang menyebarkan video di media sosial (medsos) dan menyalahkan polisi karena menembak kaki tersangka ketua geng motor Ezto.

“Memang orangtuanya sombong ini (ibu Nando), dari semua orangtuanya ini datang ke rumah sakit (meminta maaf), tapi orangtua beliau ini (tersangka Nando) dengan keangkuhannya lebih bagus membayar pengacara, jaksa, dan hakim, itu sakit,” kata sang ayah.

Kasmar mengatakan cita-cita anaknya ingin masuk Akpol atau Akmil, tapi akibat kondisi luka yang berdampak cacat permanen, cita-cita itu pupus.

“Dia (korban) anak yang kami banggakan sudah pupus harapan kami, dia cacat permanen, otaknya terganggu,” tukasnya.

Sementara Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edizon Isir mengatakan pihaknya masih memburu 10 orang lagi anggota geng motor Ezto.

“Masih ada 10 lagi yang dicari,” katanya.(wo)