FKPD Patroli Bersama

Medan | Jurnal Asia

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Medan akan menggelar patroli bersama untuk menjaga kekondusifan ibukota Provinsi Sumatera Utara selama bulan suci ramadan 1434 H.
Setiap warga yang kedapatan dan terbukti melakukan pelanggaran hukum langsung diamankan. Selanjutnya, pihak kejaksaan secepatnya memproses hukum terhadap para pelaku pelanggaran tersebut. Langkah ini dilakukan agar umat Islam di Kota Medan merasa lebih tenang, aman dan khusuk pada saat menjalankan ibadah puasa.
Demikian terungkap dalam pertemuan yang digelar pemerintah kota dengan unsur
FKPD Kota Medan di Herritage Grand Aston Hotel Medan, Selasa (8/7). Rapat ini dipimpin langsung Plt Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi didampingi Sekda Kota Medan Ir Syaiful Bahri Lubis MM, Kapolresta Medan AKBP Nico Afinta Karo-Karo, Dandim 0201/BS Letkol Inf Hendriyadi, Ketua DPRD Medan Amiruddin, Kajari Medan Bambang Riawan Pribadi SH, Kajari Belawan Ranu Subroto, Dan Denpom 1/5 Medan, Danyon Marhanlan Belawan Letkol Mar Agung Setiawan dan Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Medan Iwan Zulhami SH MAP.
“Untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum dan kericuhan selama bulan suci Ramadan, mari kita melakukan patroli bersama. Saya yakin jika kita mau, semua permasalahan pasti dapat diatasi dengan baik. Apalagi para alim-ulama ikut mendukung langkah-langkah yang kita lakukan ini,” kata Nico.
Dalam rapat itu masalah asmara subuh, geng motor, petasan dan antisipasi terjadi terjadinya kebakaran dan keamanan rumah warga yang ditinggal mudik menjadi pembahasan utama. Di samping itu juga mencuat soal pemadaman listrik yang dikhawatirkan akan mengganggu kekhusukan warga pada saat saat menjalankan shalat, terutama tarawih dan rutin memantau harga bahan kebutuhan pokok guna mencegah terjadinya lonjakan harga.
Menyikapi hal itu, Nico mengaku telah menyiapkan 3 metoda yakni preentif, preventif dan penegakan hukum. Untuk mendukung ketiga metoda ini akan mengefektifkan fungsi intelijen, binmas, lalu lintas, sabhara dan reskrim. Untuk metoda preentif, fungsi intelijen dan binmas dikedepankan untuk menggali informasi dari masyarakat terkait dengan geng motor, petasan dan asmara subuh. Dia berharap metoda preentif ini ikut juga didukung kepala linglkungan, lurah dan camat untuk mendapat persoalan apa yang mencuat di kawasannya.
“Jika metoda preentif tidak jalan, maka kita akan mengedepankan metoda preventif dengan memfungsikan sabhara dan lalu lintas. Selain itu warga, kepala lingkungan, lurah dan camat bisa melakukan penangkapan terhadap seseorang yang terbukti melakukan tindak pidana dan diteriaki masyarakat beramai-ramai dilengkapi barang bukti. Setelah itu langsung diserahkan kepada aparat kepolisian untuk menjalani proses hukum lebih lanjut,” ungkapnya.
Sementara itu Dandim 0201/BS, Dan Denpom I/5 Medan, Danyon Marhanlan Belawan menyatakan siap mendukung sepenuhnya setiap upaya yang dilakukan dalam melakukan pengamanan selama bulan suci ramadan di Kota Medan. Sedangkan Kajari Medan Bambang Riawan Pribadi SH menegaskan pihaknya akan secepatnya memproses hukum para pelaku pelanggaran hukum yang berkasnya diserahkan aparat kepolisian.
Ketua DPRD Medan Amiruddin berharap PLN tidak sesukanya melakukan pemadaman listrik. Amiruddin juga berharap Polresta Medan segera merazia penjual petasan dan meminta Pemko Medan rutin turun ke pasar untuk mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok.
Terkait masalah asmara subuh, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Medan Iwan Zulhami SH MAP mengaku telah menginstruksikan kepada seluruh siswa mulai tingkat Tsanawiyah sampai Aliyah untuk mengikuti pesantresn kilat di sekolah masing-masing.
Setelah mendengar seluruh persoalan yang mencuat, Plt Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi berharap unsur FKPD tak henti-hentinya mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi ketentraman di bulan ramadan. (Baringin)

Close Ads X
Close Ads X