Dampak Covid-19, Penduduk Miskin di Sumut Jadi 1,28 Juta Jiwa

Ilustrasi penduduk miskin.Int

 

Medan | Jurnal Asia
Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara (Sumut) pada Maret 2020 bertambah dibandingkan posisi September 2019 atau menjadi 1,28 juta jiwa. Peningkatan jumlah penduduk miskin dampak dari beberapa faktor termasuk pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Fadjar Wahyu Tridjono S mengatakan, secara persentase, angka kemiskinan Sumut meningkat 0,12 poin dari 8,63 persen pada September 2019
menjadi 8,75 persen.

Jumlah itu dari total jumlah penduduk di Maret 2020. Sehingg angka kemiskinan ini setara dengan 1,28 juta jiwa pada Maret 2020, atau bertambah sekitar 23 ribu jiwa dalam satu semester terakhir

Menurut dia, jumlah penduduk miskin di perkotaan sebesar 8,73 persen dan di pedesaan 8,77 persen.

Baca Juga : Update 15 Juli, Positif Covid-19 Bertambah 99 Orang di Sumut

Kemiskinan di daerah perkotaan mengalami peningkatan sebesar 0,34 poin, sedangkan daerah pedesaan
mengalami penurunan sebesar 0,16 poin jika dibandingkan September 2019.

“Garis kemiskinan pada Maret 2020 tercatat sebesar Rp502.904 per kapita per bulan,” katanya, Kamis (16/7/2020).

Dia menjelaskan, ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan kemiskinan di Sumut itu. Mulai adanya kenaikan inflasi,
pertumbuhan ekonomi yang melambat, dan dampak pandemi Covid-19, meski belum terlalu besar pada periode itu.

“Semoga ekonomi cepat membaik agar tidak terjadi peningkatan kemiskinan yang besar di posisi September 2020,” ujar Fadjar.

Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengungkapkan, angka kemiskinan Sumut yang mengalami kenaikan ini terbilang wajar saja terjadi ditengah pandemi Covid-19. Tidak ada yang bisa menghindar, karena Covid-19 menyebar ke semua lapisan masyarakat.

“Saya menilai, angka kemiskinan yang melonjak di Maret tersebut ini bukanlah sepenuhnya karena Covid-19. Karena saya tidak yakin kalau kenaikan angka sebanyak 23 ribu itu hanya terjadi di bulan Maret semuanya. Karena di bulan maret ini awal ditemukannya kasus. Memang ada karantina di situ tetapi tidak seharusnya lantas angka kemiskinan mengalami kenaikan,” tukasnya.

Ia menambahkan, dampak dari perang dagang terhadap kemiskinan sudah mulai terasa di pertengahan 2019. Jadi memang tren angka kemiskinan ini pada dasarnya udah naik sedari awal sebelum Covid-19. Namun lompatannya baru dirasakan di maret. Dan jika ditarik data nantinya dari Maret 2020 ke September 2020, potensi lompatan jumlah angka kemiskinan akan lebih besar.(nty)

 

 

2 responses to “Dampak Covid-19, Penduduk Miskin di Sumut Jadi 1,28 Juta Jiwa

Comments are closed.
Close Ads X
Close Ads X