Medan | Jurnal Asia
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, M Syahril mengecam tindakan GM Pelindo I Belawan, Syahputra Sembiring karena mengusir wartawan yang menjalankan tugas peliputan, beberapa waktu lalu.
“Pelindo bagian dari BUMN harusnya mengerti dan memahami tugas seorang wartawan. Tindakan GM Pelindo I Belawan tidak mencerminkan seorang pejabat publik. Ini sangat memalukan,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tindakan tersebut menciderai kebebasan pers dan Undang-undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
“Saya berharap GM Pelindo I Belawan minta maaf dan mengklarifikasi insiden pengusiran wartawan,” tukasnya.
Kecaman juga datang dari Wakil Ketua Aliansi Pers Indonesia (API) Sumut, Haslan Tambunan. Menurut dia, sudah kewajiban seorang pejabat publik memberi informasi tentang kegiatan maupun kebijakan yang diberlakukan. “Pers adalah alat masyarakat untuk mengetahui apa-apa saja yang dilakukan Pelindo. Dengan membungkam pers, sama artinya menyumbat sampainya informasi ke masyarakat,” katanya.
Sekadar informasi, insiden pengusiran oleh GM Pelindo I Belawan terjadi ketika wartawan hendak meliput rapat membahas penarikan diri Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia) APBMI Sumut dari kerjasama dengan Asmosiasi Logistik kdan Forwarder Indonesia (ALFI) dan Pelindo I Belawan tentang tarif bongkar muat Rp 2.500 per ton pada tahun 2011.
“Kita mensinyalir perusahaan plat merah itu coba menutup-nutupi tentang retribusi bongkar muat agar tidak diketahui publik. Ini jelas merugikan, khususnya bagi pengusaha,” tukasnya. (Isvan)