5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perlambatan Ekonomi Global

 

Ilustrasi.Ist

Medan | Jurnal Asia
Ekonomi global sepanjang 2019 semakin tidak ramah. Pada saat bersamaan, digitalisasi ekonomi dan keuangan semakin marak dengan segala manfaat dan risikonya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara mengatakan, fenomena seperti ini kemungkinan akan berlanjut pada 2020 dan berikutnya. Dalam memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi menuju negara maju berpendapatan tinggi di 2045 ada lima karekteristik yang harus diperhatikan.

Pertama, kata dia, pertumbuhan ekonomi dunia menurun drastis di 2019 dan kemungkinan belum pulih di 2020. Pertumbuhan ekonomi AS, Tiongkok serta negara maju lainnya juga melambat.

“Perlambatan ekonomi global ini menekan volume perdaganga dan harga komoditas dunia semakin rendah,” katanya, Jumat (6/12/2019).

Kedua, kebijakan moneter belum tentu selektif mengatasi dampak buruk perang dagang. Penurunan suku bunga dan injeksi likuiditas di banyak negara belum mampu menyelamatkan dunia dan Bank sentral tidak bisa menjadi “the only game town dalam menghadapi perang.

Menurut Wiwiek, perlu sinergi bauran kebijakan ekonomi nasional baik melalui stimulus fiskal maupun reformasi ekonomi di sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hal ketiga yang harus diperhatikan, lanjutnya, volatilitas arus modal asing dan nilai tukar di pasar keuangan global berlanjut. Ini akanĀ  berimbas pada tingginya volatilitas nilai tukar di negara Emerging Markets termasuk nilai tukar Rupiah.

“Karenanya, berbagai kebijakan reformasi ekonomi perlu terus ditempuh termasuk kemudahan investasi dan promosi untuk menarik modal asing ke Indonesia, khususnya Penanaman Modal Asing,” tuturnya.

Keempat, digitalisasi ekonomi dan keuangan meningkatkan pesat. Teknologi digital telah merombak proses industri di era industri 4,0, perdagangan ritel melalui e-commerce hingga bidang pendidikan, kesehatan termasuk dunia keuangan dengan pesatnya perkembangan Financial technologi.

Dan hal terakhir, tambahnya, teknologi digital merubah perilaku manusia baik sebagai konsumen maupun tenaga kerja yang perubahan model bisnis dan upgrading skill tenaga kerja.

“Untuk menghadapi lima hal tersebut di tengah tantangan ekonomi global perlu adanya sinergi, transformasi dan inovasi. Tiga kunci ini dapat memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju kedepannya,” pungkasnya.(nty)

Close Ads X
Close Ads X