2 Klinik di Medan Dapat Izin Vaksinasi Meningitis untuk Jamaah Umroh

 

Penyuntikan vaksin meningitis kepada jamaah umroh.Ist

Medan | Jurnal Asia
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas I Medan mengizinkan dua klinik kesehatan di Medan melakukan suntik vaksin meningitis untuk jamaah umroh. Klinik tersebut yakni, Klinik Assyifa Jalan Waringin No 10 Sekip dan Al- Ikhlas Jalan Selamat Ketaren Medan.

Kepala KKP kelas I Medan, Priagung Adhi Bawono mengatakan, KKP memberi persetujuan kepada klinik swasta untuk melakukan vaksinasi selama mengikuti peraturan yang ada. Hal itu mengacu kepada Permenkes nomor 23 tahun 2018 tentangĀ  pelayanan dan penerbitan sertifikat vaksinisasi Internasional serta Undang-undang nomor 6 tahun 2018.

“Di Medan, Klinik Assyifa dan Al- Ikhlas merupakan klinik binaan atau klinik perpanjangan tangan dari KKP. Jadi, jamaah umroh yang di daerah Medan tidak perlu jauh-jauh datang ke Belawan untuk mendapatkan kartu kuning atau International Certificate Of Vaccination (ICV),” katanya, Kamis (12/9).

Klinik tersebut, kata dia, memudahkan masyarakat untuk mencapai akses vaksinasi. Selain kedua klinik ini, ada beberapa klinik lainnya yang sedang dalam proses pengajuan atau menunggu persetujuan dari KKP seperti dari Sibolga dan Rantau Prapat.

“Targetnya kalau bisa setiap Kabupaten Kota ada klinik binaan tetapi memang bukan sembarang klinik. Hal ini agar dapat tetap terpantau dan mencegah terjadinya vaksin palsu yang dapat meresahkan jamaah umroh,” tegasnya.

Ia berharap, kedepan tidak ada lagi klinik yang melakukan pemalsuan vaksin atau sertifikatnya. Jangan salahkan pemerintah jika bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang melakukan kecurangan.

“Dengan kemudahan akses vaksinisasi yang diberikan maka jamaah umroh harus tertib dan melakukan vaksin meningitis. Vaksin ini melindungi dan mencegah penyakit menular,” tuturnya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Klinik Assyifa, Dr Ade Ravica Sari mengungkapkan, vaksin yang diwajibkan pemeritahan adalah meningitis. Jika jamaah terkena bakteri meningitis ini maka yang diserang ialah sarafnya.

“Tanpa tahu gejalanya, tiba-tiba saraf diserang berlahan lalu demam, badan ngilu dan daya tahan tubuh menurun dan dampak yang fatal adalah kematian. Ini yang ditakutkan,” katanya.

Di Arab Saudi, lanjutnya, banyak jamaah yang datang dari berbagai negara dan tidak tahu penyakit apa yang dibawa. Kerena itu, pemerintah Arab Saudi mewajibkan jamaah yang datang untuk divaksin, selain untuk melindungi negara tetapi juga melindungi jamaah di sana agar tidak terserang penyakit.

“Memang, ada beberapa jamaah umroh yang bandal, ada buku tetapi tidak suntik, mereka ini bisa terserang meningitis. KKP di Medan selalu menekankan, tidak boleh mengeluarkan buku kuning jika tidak vaksin dan ini memang kami terapkan di sini,” ucapnya.

Selain vaksin meningitis, tambahnya, jamaah umroh dianjurkan untuk melakukan vaksin influenza. Karena influenza lebih gampang penyebarannya melalui udara dan sangat menular dan dapat mengakibatkan komplikasi serius terutama pada orang yang mengalami penurunan kekebalan tubuh.

“Saya sarankan jamaah melakukan dua vaksinasi ini agar jamaah tidak tertular penyakit di sana. Sehingga, ibadahnya lancar dan tidak membawa penyakit ketika kembali ke Indonesia,” tandasnya.(nty)

Close Ads X
Close Ads X