Tiongkok Evakuasi 2 Juta Orang 59 Orang Tewas di Filipina

Topan Mangkhut

Beijing | Jurnal Asia

Lebih dari dua juta orang dievakuasi menjelang Topan Mangkhut yang menghantam Tiongkok pada Minggu (16/9) sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Kantor berita Xinhua melaporkan, 2,45 juta orang itu dievakuasi dari Provinsi Guangdong, di mana topan pertama kali menerjang.

Untuk memfasilitasi para warga yang dievakuasi, pemerintah Tiongkok sudah menyiapkan 18.327 pos penampungan.

Sementara itu, 632 tempat wisata dan 29.611 situs konstruksi juga ditutup menjelang topan super ini.
Sebagaimana dikutip CNN, Xinhua melaporkan bahwa angin berkecepatan 173 kilometer perjam terus berembus, bahkan meningkat hingga 223 kilometer perjam, lebih kuat dari Badai Florence yang menerjang Amerika Serikat.

Akibat badai ini, sejumlah bandara di Shenzhen yang menghubungkan Tiongkok dengan Hong Kong ditutup. Penerbangan dari dan menuju Hainan juga dibatalkan.

Kini, Mangkhut diperkirakan bakal bergerak ke arah barat Guangdong. Meski situasi gawat darurat tetap berlaku, tapi angin mulai reda dengan kecepatan sekitar 63 kilometer perjam.

Ketika Topan Mangkhut mulai menerjang Tiongkok, Hong Kong sudah lama bersiap. Meski angin kencang menerpa, tidak ada laporan kematian di Hong Kong, kota yang memang selalu mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi angin siklon tropis.

Sementara itu, korban tewas terus bertambah di Filipina, di mana Topan Mangkhut menerjang sebelumnya dengan angin berkecepatan 270 kilometer perjam.

AFP melaporkan bahwa hingga kini, korban tewas mencapai 59 orang. Aparat pun mulai melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

Presiden Rodrigo Duterte akan mengunjungi Benquet, lokasi terdampak tanah longsor akibat Topan Mangkhut.

“Tidak ada yang tahu berapa jumlah korban tewas di Benquet, kami akan datang besok,” kata Staf Khusus Kepresidenan (SAP), Christopher Bong.

Filipina sendiri baru memulai penghitungan jumlah korban setelah Topan Mangkhut menghantam Pulau Luzon, Filipina, dengan angin berkekuatan lebih dari 200 kilometer perjam pada akhir pekan lalu.

Hingga Minggu, korban tewas dilaporkan berjumlah 59 orang, sementara itu, kepolisian akan memulai pencarian lanjutan pada Senin.

Pihak berwenang menyatakan bahwa mereka akan melanjutkan upaya pencarian sekitar 24 penambang yang dikhawatirkan tewas akibat tanah longsor di dekat kota Baguio, Filipina utara.

Di kota Baggao, topan juga menghancurkan banyak rumah dan tiang listrik. Beberapa jalan tidak dapat diakses karena tanah longsor dan banyak warga yang terjebak.

Topan yang disebut sebagai badai terbesar tahun ini tersebut menyebabkan berbagai gedung pencakar langit di Hong Kong bergoyang dan menumbangkan pohon-pohon di tengah kota. Lebih dari 200 orang luka-luka.

Otoritas provinsi menyatakan bahwa mereka mengevakuasi total 2,37 juta orang dan memerintahkan puluhan ribu kapal nelayan kembali ke pelabuhan sebelum kedatangan Mangkhut yang dijuluki “Raja Badai” oleh salah satu media Tiongkok.

Berdasarkan data dari pemerintah, otoritas cuaca Hong Kong mengelurkan peringatan maksimum di wilayah yang dilanda badai dengan kecepatan lebih dari 230 kilometer perjam dan membuat 213 orang terluka. (cnn-adp)

Close Ads X
Close Ads X