Khawatir Gelombang Kedua Covid-19, China Lockdown 11 Wilayah

Ribuan orang yang bekerja di pasar kini menjalani tes.Getty Images

 

Beijing | Jurnal Asia
Satu wilayah di ibu kota China, Beijing, dilockdown (karantina) setelah ditemukan kasus virus corona pertama di kota itu dalam 50 hari terakhir. Penyebaran wabah ini dikaitkan dengan pasar grosir Xinfandi.

Seorang pejabat distrik menyatakan, sebanyak 45 dari 517 orang yang dites di pasar Xinfadi ditemukan positif Covid-19. Semuanya tidak menunjukkan gejala.

Dari laman BBC, Minggu (14/6/2020) menyatakan, China telah lakukan lockdown wilayah di 11 daerah terdekat. sementara 10.000 staf pasar akan menjalani tes.

Baca Juga : 4 Bulan Tutup, Ocean Park di Hong Kong Kembali Dibuka

Pihak berwenang juga ingin melakukan tes pada semua orang yang baru-baru ini melakukan kontak dengan pasar serta warga yang tinggal di distrik sekitarnya.

Ini adalah kasus baru pertama yang dikonfirmasi di Beijing selama lebih dari 50 hari.

Pasar Xinfadi di distrik Fengtai, barat daya Kota Beijing, ditutup pada Sabtu dini hari setelah dua orang yang baru-baru ini mengunjungi pasar dilaporkan terkena Covid-19. Tes di pasar kemudian menunjukkan 45 orang membawa virus.

“Sejalan dengan prinsip mengutamakan keselamatan masyarakat dan kesehatan, kami telah menerapkan langkah-langkah karantina untuk pasar Xinfadi dan lingkungan di sekitarnya,” kata Chu Junwei, seorang pejabat distrik, dalam rapat pengarahan.

“Distrik ini kini dalam “mode darurat masa perang”, ia menambahkan.

Ratusan polisi militer telah memasuki pasar yang sekarang dikarantina. Jaringan transportasi dan sekolah terdekat telah ditutup. Semua kegiatan olahraga dibatalkan dan fasilitas-fasilitas publik utama ditutup kembali.

Kini muncul kekhawatiran akan gelombang kedua virus di ibu kota.

Wabah virus corona di China dikendalikan melalui beberapa langkah pembatasan paling ketat di dunia setelah penyakit itu dideteksi di Kota Wuhan.

Menurut Universitas John Hopkins, lebih dari 4.600 orang di China telah kehilangan nyawa akibat virus corona. Sementara di seluruh dunia 426.000 orang meninggal.

Pihak berwenang di China tidak yakin bagaimana pasar grosir besar Xinfandi yang memasok 80% sayuran dan daging di kota Beijing bisa menjadi sumber wabah virus corona baru.

Dalam beberapa bulan terakhir, strategi pemerintah China adalah mengisolasi seluruh kota tempat kemunculan klaster virus corona.

Langkah ini tampaknya berhasil tapi mengkarantina seluruh Beijing, pada saat ketika tampaknya virus telah dikendalikan, bukan hal yang ingin mereka lakukan dengan segera.(nty)

 

 

Tinggalkan Balasan

Close Ads X
Close Ads X