Kematian Covid-19 di Dunia Lampaui 200.000, AS “Penyumbang” Tertinggi

Seorang pekerja sedang mengangkat orang meninggal ke dalam van di di New York, 24 April 2020.Xinhua

 

New York | Jurnal Asia
Menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins, kematian akibat virus corona (Covid-19) di dunia melampaui 200.000 pada Sabtu (25/4/2020) sore.

Seperti melansir Xinhua News, Minggu (26/4/2020) sebanyak 200.698 orang telah meninggal dengan 2.865.938 kasus di seluruh dunia. Sejauh ini lebih dari 210 negara dan wilayah telah melaporkan adanya kasus positif Covid-19.

Amerika Serikat menderita kematian paling banyak di 52.782 karena total kasusnya mencapai 924.576.

Baca Juga : Kualat! Mencuri di Rumah Pendeta, Maling Ini Malah Tertidur Lelap di Kamar Korbannya

Data yang ada menunjukkan ada lima negara telah melaporkan jumlah kematian di atas 20.000 jiwa, meskipun cara kematian dihitung sangat bervariasi.

Setelah AS, Italia mencatat 26.384 kematian dan Spanyol melaporkan 22.902 kematian. Prancis dan Inggris juga melaporkan lebih dari 20.000 kematian, menurut CSSE.

Melansir BBC, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pasien yang telah pulih dari virus kemungkinan tidak dilindungi terhadap infeksi ulang.

WHO menyoroti tren peningkatan kasus Covid-19 di Afrika, Eropa Timur, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan, sementara sebagian besar epidemi di Eropa Barat tampak stabil atau menurun.

Sedangkan, bagi sejumlah negara, penyakit baru saja dimulai.

“Dan beberapa negara yang terkena dampak awal pandemu sekarang mulai melihat kebangkitan kasus,” kata dia.

Baca Juga : Update 25 April, Pasien Positif Covid-19 di Sumut 123 Orang

Salah satu negara yang mengalami peningkatan adalah Singapura. Negara ini awalnya dipuji karena keberhasilannya dalam menekan penyebaran virus. Namun, setelah itu terlihat lonjakan infeksi terkait dengan tempat kerja industri dan asrama pekerja yang penuh sesak.

Di negara Asia lainnya, pemerintah China melaporkan tidak ada kematian baru selama sepuluh hari berturut-turut.

Sementara Korea Selatan telah mengalami dua harinya tanpa kasus kematian.(nty)

 

One response to “Kematian Covid-19 di Dunia Lampaui 200.000, AS “Penyumbang” Tertinggi

Comments are closed.
Close Ads X
Close Ads X