Indonesia Bidik 3 Negara Menjadi Mitra Ideal Produksi Vaksin Covid-19

Ilustrasi vaksin Covid-19.jcomp

 

Jakarta | Jurnal Asia
Indonesia membidik tiga negara untuk menjadi mitra produsen saat vaksin Covid-19 sudah ditemukan. Ketiga negara tersebut yakni, Korea Selatan, Perancis, dan Denmark.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartanto mengatakan, pemerintah akan bekerja sama dengan beberapa negara sahabat untuk memproduksi vaksin virus corona (Covid-19).

Ada tiga negara yang dibidik pemerintah untuk menjadi mitra produsen saat vaksin Covid-19 sudah ditemukan. Apalagi, dia mengungkapkan Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan agar mengutamakan kerja sama dengan negara yang penduduknya relatif lebih sedikit dibanding Indonesia.

Baca Juga : Menyeramkan! Para Ahli Prediksi Kematian di AS Akibat Covid-19 Bisa Mencapai 200.000 di September

“Korea Selatan, Perancis, dan Denmark mitra ideal, kita bisa lakukan co production,” katanya mengutip bisnis.com, Kamis (11/6/2020).

Oleh karena itu, Ketua Umum Partai Golkar tersebut menilai Indonesia tidak akan bisa menggandeng negara-negara besar seperti China, India maupun Amerika Serikat.

Padahal, ketiga negara tersebut memiliki kapasitas produksi dan teknologi vaksin yang cukup besar. Penduduk China, India, dan Amerika Serikat sendiri sudah lebih dari 1 miliar jiwa.

“Kita enggak bisa gandeng China atau India karena mereka pasti akan memikirkan kebutuhan di dalam negeri. Makanya, kami dorong BUMN atau perusahaan lain bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan,” ungkapnya.

Baca Juga : Korea Utara Putus Semua Saluran Komunikasi dengan Korea Selatan

Seperti diketahui, sejumlah negara sedang mengembangkan vaksin dan obat untuk mencegah dan menekan laju kematian akibat virus corona atau Covid-19. Ada yang menunjukkan hasil signifikan, ada pula yang gagal dalam tahap uji coba.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui ada 7 hingga 8 pelopor vaksin yang potensial. Namun mereka menekankan pengembangan vaksin yang efektif dan cocok untuk manusia dipercepat.

Namun, penting untuk dicatat bahwa walaupun para ahli dan peneliti medis bekerja dengan kecepatan sangat tinggi untuk mengembangkan vaksin, biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk vaksin dikembangkan.(nty)

 

 

Tinggalkan Balasan

Close Ads X
Close Ads X