Gempa 6,6 Magnitudo di Filipina Tewaskan 1 Orang dan 43 Luka-luka

 

Gempa itu “benar-benar kuat. Orang-orang kami menyiarkannya saat itu tetapi mereka lari keluar gedung,” kata Decamon kepada AFP melalu sambungan telepon.

Polisi mengonfirmasi pria itu tewas, sedangkan 16 orang lainnya di kota itu luka-luka.

Kemudian di Palanas setidaknya 27 orang terluka usai tertimpa benda-benda atau jatuh dari sepeda motor saat berkendara, kata Chris Adique petugas bencana kota, kepada radio DZBB.

Gempa melanda Filipina saat negara kepulauan tersebut sedang menangani lonjakan kasus virus corona, dengan pembatasan perjalanan yang bervariasi diterapkan di seluruh negeri.

Lockdown terbaru ini mengurung seperempat populasi Filipina termasuk di ibu kota Manila, dan akan dicabut pada Rabu (19/8/2020).

“Bencana alam ini adalah bagian dari hidup kami dan kami selalu pulih,” kata Harry Roque juru bicara Presiden Rodrigo Duterte.

“Orang-orang tidak perlu khawatir tentang bantuan. Mereka akan disediakan,” lanjutnya dikutip dari AFP.

Kepala polisi Palanas Kapten Alvin Guerina menerangkan ke AFP, beberapa pasien termasuk seorang wanita hamil yang akan melahirkan, dievakuasi dari rumah sakit untuk mengantisipasi gempa susulan.

Sejauh ini setidaknya 24 gempa susulan tercatat oleh badan seismologi Filipina, dengan yang terkuat adalah 3,8 magnitudo.

Di Kota Iloilo sekitar 400 km di barat daya Masbate di wilayah Visayas, penduduk berlarian ke jalan.

“Getarannya kencang, bikin pusing,” kata Kolonel Polisi Eric Dampal ke AFP.

“Hampir semua orang di dalam gedung lari ke jalan,” lanjutnya.

Filipina terletak di “Cincin Api” Pasifik, yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara.

Sebelumnya gempa 6,8 magnitudo mengguncang selatan Pulau Mindanao pada Desember, menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya serta merusak beberapa bangunan.

Gempa kala itu melanda saat pulau tersebut belum pulih dari serangkaian gempa besar pada Oktober.(nty/Kompas.com)

 

 

Close Ads X
Close Ads X