Dugaan Palestina Hilang dari Maps, Ini Penjelasan Google

Ilustrasi peta di Google Maps.Ist

 

Jakarta | Jurnal Asia
Beberapa pekan ini netizen di wilayah Arab ramai membicarakan mengapa Palestina hilang dari maps. Ternyata informasi soal penghapusan ini sebuah misinformasi.

Salah satu yang mempermasalahkan hal ini adalah pemilik akun facebook Palestine International Broadcast. Ia menuliskan Palestina telah dihapus dari Google Maps dan Apple Maps dan mengkaitkannya dengan rencana Petinggi Israel mencaplok Palestina. Ia juga melampirkan tangkapan layar kedua peta digital.

“Palestina telah dihapus dari Google Maps dan Apple Maps tanpa adanya pernyataan resmi dari kedua perusahaan. Aksi ini dilakukan ketika Presiden Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk mencaplok Tepi Barat yang telah memicu krisis global dengan banyak negara menyebutnya ‘pelanggaran hak asasi manusia’,” tulis akun Palestine International Broadcast, seperti dikutip Jumat (24/7/2020).

Baca Juga : Apple Tawarkan Rp14,6 Miliar Bagi Penemu Bug di iPhone

Postingan kemudian banyak dikomentari dan disebarkan sehingga menjadi viral. Banyak netizen kemudian mengutuk Google Maps dan Apple Maps.

Menanggapi viralnya tudingan tersebut, seorang Juru Bicara Google menyampaikan kepada AFP bahwa pihaknya tidak melakukan perubahan terhadap perbatasan atau wilayah tersebut baru-baru ini.

Juru Bicara itu pun menyatakan Google belum pernah menggunakan label Palestina di Google Maps. Ia mengarahkan pada pemberitaan Engadget pada 2016 dan laporan surat kabar Paris Le Monde. Kedua artikel tersebut mengutip Google yang berisi pernyataan tidak pernah ada label Palestina dalam layanan pemetaan mereka.

Christine Leuenberger, seorang dosen senior di Cornell University yang fokus pada sejarah dan sosiologi kartografi di Israel dan Wilayah Palestina, mengatakan kata Palestina tidak akan pernah ada di peta-peta ini di sebagian besar istilah Tepi Barat dan Gaza.

“Di peta, nama ‘Palestina’ biasanya dikaitkan dengan sejarah Palestina sebelum pembentukan negara Israel dan tidak digunakan di media mainstream Barat,” kata Christine Leuenberger.

“Biasanya wilayah Palestina ditunjukkan melalui penggambaran garis demarkasi putus-putus yang berkonotasi dengan wilayah yang disengketakan dan wilayah (Gaza dan Tepi Barat) tetap tanpa nama. Atau, wilayah tersebut diwakili dengan garis putus-putus dan juga diberi label ‘Tepi Barat’ dan ‘Gaza’.(nty/CNBCIndonesia)

 

 

Close Ads X
Close Ads X