“Aku bingung, Richard kan punya jam yang bisa ngecek itu, heart rate gitu. Terus aku dikasih pinjam. Kalau lagi istirahat Richard 50 – 60, terus aku dilihat ini istirahat 190 gitu,” jelas Jessica.
“Kok aku lagi istirahat detak jantung aku cepet banget. Padahal aku lagi tiduran, duduk-duduk gitu. Makanya mau ngecek,” sambungnya.
Sesampainya di laboratorium klinik, Jessica melakukan serangkaian tes untuk memeriksa kondisi kesehatannya itu. Awalnya ia cukup santai melakukan cek darah dan tes kesehatan lainnya.
Setelah selesai dan masuk mobil, Jessica menangis. Ada banyak hal yang ditakutkan bila ada apa-apa dengan kesehatannya. Sembari bercerita, Jessica menangis.
“Sebenernya tuh aku keder banget sama what’s happening in my body gitu, apa yang terjadi di badan aku soalnya aku juga bingung. Kenapa aku ngerasa deg-degan terus, detak jantung aku tuh cepet,” jelas Jessica.
“Gimana ya? Kayak gak kira gitu bisa deg-degan gitu. Duh aku jadi sedih nih. Kata dokternya, mungkin pikiran atau stress yang bisa mengakibatkan tubuh jadi gak normal jadi pemicu jantung jadi berdebar,” sambungnya.
Satu hal yang dipikirkan Jessica bila ia sakit, yakni sang buah hati tercinta. Jessica mengaku harus sehat demi anaknya.
“Tadi tuh hasilnya memang cepet banget, waktu istirahat aja cepet banget. Tuh kan aku jadi sedih. Hasilnya keluar sembilan hari lagi. Muda-mudahan aku baik-baik aja soalnya aku cinta banget sama El Barack jadi aku gak boleh sakit,” jelasnya.
“Aku harus sehat, aku harus bisa kuat. Semoga aja aku baik-baik aja. Doain ya. Sedih banget kalau aku sampai sakit,” terang dia.(nty/merdeka.com)