Kaji Fungsi Kelembagaan Senat Akademik

CINDERAMATA. Ketua SA USU, Prof dr Chairul Yoel Sp A (K) (kanan) saat menerima cinderamata dari Ketua SA Untad Prof H Hasan Basri MA PhD saat berkunjung ke kampus USU.

Untad Kunjungi USU

Medan | Jurnal Asia

Rombongan Senat Universitas Tadaluko (Untad), Palu, Sulawesi Tengah, mengunjungi Universitas Sumatera Utara (USU), khususnya Senat Akademik (SA) USU, kemarin. Kunjungan tersebut untuk melakukan kajian seputar fungsi kelembagaan SA dalam sebuah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).

Rombongan diterima Ketua SA USU, Prof dr Chairul Yoel Sp A (K), Sekretaris Muhammad Arifin Nasution S Sos MSP beserta Ketua dan Sekretaris Komisi SA USU.

Sedangkan rombongan dipimpin Ketua Senat Untad Prof H Hasan Basri MA PhD, Sekretaris Dr Ir Sakka Samudin beserta Ketua dan Sekretaris Komisi SA serta tujuh perwakilan lainnya.

Ketua SA Untad menyampaikan, kun­jungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan menjaring masukan-masukan dari universitas-universitas lain khususnya yang telah lebih dahulu menyandang status PTN-BH. Selain itu untuk mengetahui tentang produk-produk dan kontribusi SA agar dapat diterapkan di dalam statuta Untad ke depannya.

Ketua SA USU, Prof dr Chairul Yoel Sp A (K) menyampaikan rasa gembira pihak USU atas kunjungan Untad, Dia berharap agar ke depannya dapat terjalin kerjasama yang semakin erat antar dua universitas.

Disebutkannya, SA USU dalam setiap arah programnya selalu mengacu pada visi dan misi universitas dengan mengedepankan Tata Nilai Bintang (Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa dalam bingkai Kebhinekaan, Inovatif yang berintegritas serta Tangguh dan Arif) serta bidang unggulan Talenta.

Chairul Yoel juga menambahkan, secara struktural SA USU mengacu pada PP No 16 Tahun 2014 tentang statuta USU. Dalam hal ini secara khas mengadaptasikan kearifan lokal Sumut khususnya dalam dari etnik batak yaitu filosofi “Dalian Na Tolu”, di mana ketiga komponen utamanya adalah Rektor dan Dewan Guru Besar, SA dan Majelis Wali Amanat (MWA) saling bahu membahu dan selaras dalam berjalannya aktivitas universitas

Dijelaskannya juga beberapa re­komendasi SA sebagai kontribusi aktif dalam meraih capaian-capaian akademik USU yang lebih baik khususnya percepatan perbaikan akreditasi universitas.

Rekomendasi SA USU tersebut antara lain program percepatan dan per­baikan akreditasi harus dijadikan prioritas utama dalam kegiatan USU, perlu membentuk unit khusus yang melakukan perencanaan, koordinasi pendampingan dan pengawasannya.

Sedangkan alokasi anggaran yang memadai dalam RKAT Tahunan dimulai sejak 2015, membentuk pangkalan data di tiap fakultas dan program studi serta prioritas terhadap program studi yang telah akan habis status akreditasinya maupun yang berpotensi meraih akreditasi A.

Menurut Ketua SA, rekomendasi ini mendapatkan respon yang kuat dari Rektorat sebagai pengelola operasional utama universitas yang bermuara pada akhir 2017, USU berhasil meningkatkan jumlah program studi dengan peringkat akreditasi A sebanyak 35%.

“Capaian ini ternyata berdampak positif terhadap akreditasi institusi di mana sejak 27 Februari 2018, USU telah ditetapkan meraih akreditasi A dengan nilai 365,” kata Chairul Yoel .

Chairul Yoel menegaskan, USU menyadari sepenuhnya sebagai motivasi untuk mencapai peringkat yang lebih baik, sehingga dapat memposisikan diri sebagai salah satu universitas nasional terkemuka di Indonesia.

“Langkah awal ke depannya adalah melanjutkan program pembenahan capaian terhadap berbagai standar akreditas BAN-PT,” demikian ujar Chairul Yoel.
(swisma)

Close Ads X
Close Ads X