Inspiratif, Kisah Guru Datangi Siswa yang Minim Sarana Pembelajaran Online

Juni Hari Yanto datangi siswa yang tidak memiliki akses belajar daring di rumah.Ist

 

Batubara | Jurnal Asia
Kebijakan pemerintah menerapkan pembelajaran sistem online (daring) kepada siswa bukan tanpa kendala. Sebab, minimnya jaringan infrastruktur telekomunikasi hingga ketidakmampuan orangtua siswa untuk memiliki dan mengakses alat untuk belajar daring masih terjadi di sejumlah daerah.

Namun, hal tersebut tidak menghalangi seorang guru SDN 017976 Indrapura kecamatan air putih, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, untuk terus memberikan pembelajaran kepada para siswanya. Dengan membuat program sidak belajar, Juni Hari Yanto, guru wali kelas IV terjun langsung mendatangi siswa yang tidak dapat mengakses pembelajaran online.

Baca Juga : Breaking News, Gempa Magnitude 5,6 Guncang Padanglawas

Ia berusaha menjalankan tugas mengajar daring dengan mengirimkan materi dan Video pembelajaran lewat Whatsapp (WA) Group di kelas dan siswa diminta melihat dan memahaminya secara berurutan. Tetapi dari yang sudah dilakukan hasilnya masih belum maksimal.

“Saya merasa prihatin melihat kondisi siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran secara online. Dari 48 orang siswa hanya 24 orang tua siswa yang memiliki handphone pintar yang bisa digunakan anaknya untuk belajar, itupun masih banyak kendala,” katanya, Kamis (30/4/2020).

Melihat kondisi tersebut, ia dan sekolah berinisiatif melakukan kegiatan pemantauan ke rumah siswa sekaligus melihat langsung bagaimana proses kegiatan pembelajaran di rumah. Dan itu mendapatkan dukungan dari Kepala Sekolah, Rajinar Afrianun,S.Pd.

Dengan menaiki sepeda motor dan jarak tempuh yang jauh ia mendatangi rumah siswa yang tidak bisa belajar online satu persatu. Secara bergiliran bagi para siswa yang rumahnya berdekatan maksimal 3 orang siswa ia minta untuk hadir dan belajar bersama.

Menurutnya, mengajari siswa dengan segala keterbatasan bukan hal baru bagi Juni. Dengan menerapkan pola “Mikir” di mana siswa terlibat aktif membuat dan mempelajari media pembelajaran sebagai bahagian dari proses komunikasi dan interaksi siswa sehingga guru dapat memberikan refleksi dari apa yang dipelajari, sebagai seorang guru dan juga fasilitator daerah Program Pintar Tanoto Foundation

“Terkadang disaat melakukan kunjungan kerumah saya tidak bisa menemui siswanya, ada yang ikut orang tuanya bekerja di ladang atau ia bermain bersama temannya, ada juga yang saya temui sedang berada di rental dan warnet bermain game online,” ujarnya.

Kegiatan tersebut, terangnya, telah berjalan hampir satu bulan lebih dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk mendatangi siswa telah menjadi kewajiban baginya selaku guru yang telah digaji oleh negara.

“Saya yakin dan percaya apa yang saya lakukan sedikit mengurangi dan membantu beban orang tua dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini. Saya harus tetap berjuang dan selalu menjalankan amanah selaku seorang guru agar semua siswa yang menjadi tanggung jawab saya selaku wali kelas tetap mendapatkan pembelajaran yang sama,” pungkasnya.

Juni Hari Yanto tahun 2019 lalu mendapatkan penghargaan Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Batu Bara dan Juara 2 di tingkat Provinsi Sumatera Utara menambahkan, ia dan sekolahnya juga mengalokasikan anggaran untuk membantu siswa yang kurang mampu.

Caranya, dengan menyediakan paket data internet serta membagikan masker kepada anak dan orang tua siswa agar kegiatan pembelajaran jarak jauh tetap dapat terlaksana.(nty)

 

Close Ads X
Close Ads X