Orang tua juga dapat meningkatkan Numerasi anak dengan mengenal angka, bijak memanfaatkan uang saku, serta orang tua mengenalkan rencana masa depan anak.
Kepala Dinas Pendidikan Kab.Karo Eddi Surianta Surbakti mengungkapkan, menanggapi situasi saat ini Pemerintah Daerah kab. Karo mengeluarkan surat edaran Dukungan Tripusat Pendidikan. Kepala Sekolah diminta untuk bekerjasama dengan Pemerintahan Desa untuk mendistribusikan bahan ajar atau tugas kepada siswa.
“Dana Bantuan Operasional Sekolah dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah. Termasuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19 serta untuk membiayai pembelajaran daring atau jarak jauh,” ujarnya.
Dari hasil pemetaan, sambungnya, menunjukkan 59% guru dan siswa menggunakan aplikasi Whatsapp dan 17% melakukan kunjungan langsung kepada siswa. Ia meminta guru untuk sosialisasikan dan memandu siswa menggunakan situs belajar dan siarkan TVRI, membentuk WA grup dengan orang tua yang dijadikan sarana komunikasi untuk memandu siswa belajar.
Eddi menambahkan, Dinas Pendidikan juga melaksanakan pembinan guru melalui Live Streming via FB untuk membuat bahan ajar modul sederhana dan video pembelajaran khususnya untuk menyampikan materi pelajaran yang sangat penting dikuasai siswa. Selanjutnya memposting Video Pembelajaran untuk dapat diakses siswa dan guru lain untuk pembelajaran.
Kepala Sekolah SDN 040451 Kabanjahe, Rosmiati Br Tarigan menambahkan, dari 283 orang siswa di sekolah, hanya 163 siswa memiliki sarana komunikasi pembelajaran online. 21 siswa lainnya bisa bergabung dengan temen lainnya, 6 siswa meminjam hp tetangga untuk dapat mengikuti pembelajaran dari rumah.
“Siswa yang tidak memiliki hp android, penyerahan tugas dilakukan dengan datang ke sekolah pada saat wali kelasnya piket. Selain itu banyak kendala lainnya, namun komunikasi yang baik antara guru dan orangtua siswa tidak menjadikan proses belajar mengajar terhambat,” pungkasnya.
Sementara itu orang tua wali murid Mika Aprina Br. Girsang mengungkapkan, ia meluangkan waktu untuk mendampingi anaknya belajar di rumah. Awalnya sulit namun setelah mendapat penjelasan dari kepala sekolah dan guru, semua berjalan lancar.
“Kita tidak tahu kapan wabah ini berakhir. Dengan menjadikan lingkungan rumah sebagai media pembelajaran, anak saya jadi bisa memahami materi pembelajaran,” tutupnya.(nty)