30 Persen Beasiswa untuk Daerah 3T

Sejumlah mahasiswa mendaftar di stan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan (LPDP) khusus kawasan daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Kupang, NTT, Jumat (17/2). LPDP menargetkan 150 orang untuk program magister dan doktoral dengan sasaran daerah 3T mulai dari Provinsi Maluku Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/aww/17.

Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyatakan bahwa sebanyak 30 persen kuota beasiswa setiap tahunnya diperuntukkan bagi warga di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T).

“Untuk daerah 3T memang ada afirmasi khusus,” ujar Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Eko Prasetyo, di Jakarta, kemarin.

Seleksi bagi masyarakat yang berada dari daerah 3T, lanjut Eko Prasetyo, berbeda dengan masyarakat dari daerah lainnya. Misalnya untuk kemampuan Bahasa Inggris untuk beasiswa luar negeri yakni TOEFL 550 atau IELTS 6,5, maka untuk masyarakat dari daerah 3T nilai untuk TOEFL atau IELTS bisa dibawahnya.

“Selain persyaratan yang rendah, pembekalan yang diberikan juga lebih lama, ada yang enam bulan dan ada juga setahun. Mereka mendapatkan pelatihan Bahasa Inggris,” ujarnya.

Sehingga, penerima beasiswa 3T tersebut bisa diterima di universitas di luar negeri dan mampu mengikuti kuliah dengan baik. Eko mengatakan jumlah beasiswa yang diberikan LPDP setiap tahun mengalami peningkatan.

Jumlah beasiswa yang diberikan pada 2013 sebanyak 1.500 beasiswa. Kemudian pada 2014 sebanyak 2.800 beasiswa, berlanjut pada 2015 sebanyak 4.600 beasiswa, dan pada 2016 sebanyak 7.300 beasiswa.

“Setiap tahun mengalami peningkatan. Hingga saat ini, sudah 16.295 beasiswa yang diberikan,” papar dia.

Perbandingan beasiswa dalam negeri dan luar negeri yakni 60 persen dan 40 persen. Sedangkan untuk program studi prioritas yakni sains, teknik, teknologi, dan matematika.

Penerima beasiswa, lanjut dia, harus kembali ke Tanah Air usai perkuliahan selesai. Meskipun demikian, pihaknya memberikan kelonggaran yakni satu tahun bagi alumni untuk magang.

Untuk tahun ini, seleksi dilakukan di dua tahap yakni Mei untuk beasiswa dalam negeri dan September untuk beasiswa luar negeri.

Eko berharap agar para pencari beasiswa LPDP memiliki motivasi menuntut ilmu untuk kepentingan bangsa dan negara, karena dana yang digunakan untuk beasiswa berasal dari pajak masyarakat.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X