168 Fasilitator Provinsi Dilatih Modul 3

FOTO BESAR
Medan | Jurnal Asia
Guna meningkatkan kapasitas guru, United States Agency for International Development (USAID) Prioritas merancang program pelatihan secara berkelanjutan. Pelatihan didesain dengan siklus khusus, berjenjang dan ditujukan untuk menjawab kebutuhan praktis guru.

Satu siklus modul pelatihan diimplementasikan mulai dari pelatihan fasilitator provinsi, pelatihan fasilitator daerah, pelatihan sekolah, pendampingan dan unjuk karya. “Setelah siklus pe­latihan modul 1 dan 2 selesai, maka pelatihan kami lanjutkan dengan modul 3. Saat ini kami sedang memfasilitasi pelatihan nasional untuk 168 fasilitator provinsi tingkat SD dan MI yang berlangsung 27-30 Mei 2015 di Bandung, Jawa Barat,” terang juru bicara USAID Prioritas Sumatera Utara, Erix Hutasoit di Medan, Kamis (28/5).

Erix mengatakan, peserta pelatihan berasal dari 7 provinsi mitra USAID Prioritas yaitu Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. “Dari Sumut kita mengirim sekitar 30 orang peserta yang terdiri dari guru, pengawas, kepala sekolah dan dosen LPTK. Mereka yang nanti bertanggung jawab untuk melatih ratusan fasilitator tingkat kabupaten/kota,” tukasnya.

Direktur Program USAID Prio­ritas, Stuart Weston men­yebut, pelatihan tingkat nasional ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikan dasar.
Ia mengatakan, untuk pe­latihan modul 3, pihaknya mem­­berikan perhatian khusus ke­pada keterampilan literasi. “Upaya mendorong kemampuan literasi siswa sekolah dasar harus ditempuh secara terpadu melalui proses pembelajaran dan pengembangan budaya baca. Literasi mencakup ke­mampuan siswa membaca de­ngan pe­mahaman yang pada akhirnya mampu menghasilkan karya tulis orisinal,” tukasnya.

Stuart mengatakan, guru perlu didorong agar bisa le­bih kreatif. Guru harus mam­­pu mendesain strategi pembelajaran menjadi ber­variasi. Variasi di­butuhkan untuk memberi ke­sempatan siswa membaca dalam proses pembelajaran dan lebih intensif memeriksa pemahaman mu­rid dalam membaca. “Sis­wa didorong untuk mampu me­nuliskan pikiran sendiri dan melahirkan karya tulis yang panjang, teliti dan menarik,” tambahnya.

Sekretaris Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) Kemdikbud RI, Bambang Sur­yadi PhD, menyebut pemerintah Indonesia menilai program USAID Prioritas berhasil diim­ple­mentasikan. “BSNP men­yampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada USAID atas kemitraan dengan pemerintah Indonesia dalam peningkatan mutu pendidikan nasional,” tambahnya.
(rel/swisma)

Close Ads X
Close Ads X