16 LPTK Kembangkan Materi Pendidikan Profesi Guru

Medan | Jurnal Asia
Badan pembangunan internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program Prioritas, menyelenggarakan rapat nasional pengembangan materi lokakarya program pendidikan profesi guru (PPG).
Sebanyak 16 lembaga pendidik dan tenaga kependidikan (LPTK) mitra USAID Prioritas di Indonesia ikut berpartisipasi.

“Dari Sumatera Utara kami memfasilitasi dua LPTK utama, yaitu Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara atau UINSU yang berlangsung selama tiga hari di Jakarta,” ujar juru bicara USAID Prioritas Sumatera Utara, Erix Hutasoit di Medan, Sabtu (12/9).

Direktur Program USAID Prioritas, Stuart Weston mengatakan, pertemuan ini diikuti Ketua program PPLK (Pendidikan Profesi Guru dan Praktik Pengalaman Lapangan Kependidikan) dan guru yang menjadi fasilitator pembelajaran di USAID Prioritas.

Kerja sama keduanya diharapkan dapat merumuskan bahan lokakarya yang relevan bagi mahasiswa PPG. Penggunaan bahan-bahan ini ditujukan guna mendukung mahasiswa PPG menjadi guru profesional. ”Materi-materi yang selama ini digunakan USAID Prioritas untuk melatih guru dan kepala sekolah dalam menerapkan pembelajaran aktif, diadaptasi dalam pelaksanaan lokakarya PPG di LPTK,” ujarnya.

Lebih lanjut Stuart Weston mengatakan, pada praktik mengajar di sekolah, mahasiswa PPG perlu difasilitasi agar lebih terstruktur. Misalnya, sebelum praktik mengajar, mahasiswa mengamati guru yang bagus dalam mengajar, hasilnya didiskusikan untuk menjadi referensi mahasiswa cara mengajar yang baik.

Selanjutnya mereka mulai praktik mengajar selama beberapa waktu dan dilakukan evaluasi secara berkala dengan dosen dan guru untuk memastikan bahwa mahasiswa sudah menerapkan praktik mengajar yang baik.

Ahli pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Dr Muchlas Samani MPd menyebut, pertemuan ini efektif untuk meningkatkan kualitas program PPG. Ia menilai USAID Prioritas telah memiliki model pelatihan yang baik dalam meningkatkan kinerja guru. “Model ini kita adopsi, yaitu bagaimana menghasilkan calon guru, untuk menjadi guru yang bagus. PPG ini masih program baru yang belum pernah kita miliki sebelumnya. Untuk itu Harapannya, ke depan PPG bisa menghasilkan guru yang lebih bagus,” kata Muchlas.

Senada disampaikan Ketua PPG Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr Tarsyad Nugraha. Ia menyambut baik dukungan yang diberikan USAID Prioritas. ”USAID Prioritas telah melatih dan mendampingi pelaksanaan pembelajaran aktif di sekolah-sekolah mitranya. Materi-materi yang digunakan USAID Prioritas dalam pelatihan, kami adaptasi untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan lokakarya PPG,” tukasnya.

Beberapa rancangan materi telah dirumuskan dalam rapat ini, diantaranya adalah modeling pembelajaran aktif, penulisan jurnal reflektif, pertanyaan tingkat tinggi dan lembar kerja, penilaian otentik, persiapan dan praktik mengajar, serta portofolio hasil karya siswa dan guru.

Selain itu dihasilkan juga draf materi dan desain mekanisme kerja sama antara LPTK dan sekolah dalam pelaksanaan PPG. Desain ini mulai dari kegiatan lokakarya dan praktik mengajar mahasiswa di sekolah. Sebelum dilatihkan kepada mahasiswa, materi ini akan digunakan untuk pelatihan dosen PPG LPTK di tingkat provinsi. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X