Kondisi Pasar di Lau Mulgap II Berastagi Menyedihkan, Pedagang Terpaksa Cari Kerja Sampingan

Suasana di Pasar Tradisional Berastagi. Herman

 

Karo | Jurnal Asia
Menyedihkan satu kata yang menggambarkan kondisi pasar tradisional yang terletak di Kelurahan Tambak Lau Mulgap II Berastagi Kecamatan Berastagi.

Sejak merebaknya virus Covid – 19 yang melanda Sumatera Utara (Sumut) membuat sebagian pedagang enggan untuk membuka kios dan pajak mereka.

Hal ini menyebabkan sebagian pedagang sayur mayur lebih memilih hanya berjualan di pagi hari saja dan selanjutnya pada siang hari lebih memilih mencari sampingan lain seperti menjadi pekerja lepas di area perladangan atau biasa disebut di daerah ini menjadi “aron” guna memenuhi kebutuhan sehari hari.

Baca Juga : Medan Masuk Zona Merah, Pengunjung Cafe Ini Tetap Ramai Hingga Akhirnya Dibubarkan Satpol PP

Seperti dikatakan salah seorang pedagang sayur mayur M. Simbolon (54) yang sudah puluhan tahun berjualan sayur mayur di Pasar Berastagi, Rabu (29/4/2020) dikatakannya sejak merebaknya virus corona ini membuat barang dagangannya berbagai jenis sayur dan kebutuhan sehari hari omset penjualan sudah tidak sebanding lagi atau jauh menurun.

“Sehingga kami terpaksa untuk memenuhi kebutuhan langganan saja kami buka sebentar di pagi hari dan siangnya cari kerjaan lain untuk menambah penghasilan ke rumah,” katanya.

Dimana menurutnya jika usahanya dibuka juga hingga petang hari tetap saja penghasilan tidak menentu dikarenakan para konsumen atau yang berbelanja ke dalam pasar tradisional bisa dihitung jari.

“Sedangkan sebelum merebaknya saja virus corona ini kondisi pasar ini sudah sepi ditambah lagi musim wabah non alam ini sudah lengkap lah penderitaan kami,” katanya kesal.

Baca Juga : Waspada Kenaikan Harga Pangan, Jalur Masuk ke Medan Alami Pembatasan

Sedangkan para pedagang sayur dan buah di pasar tradisional Berastagi yang kebanyakan didominasi penjual dari Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ini juga turut diterjang dampak virus Covid – 19.

“Dimana akibat sayuran dan buah yang dijajakan tidak laku terpaksa sebagian sayur dan buah yang tidak bertahan terpaksa dibuang,” kata Firdaus (30) pedagang asal Pancur Batu.

Sementara itu, amatan Jurnal Asia di seputaran pusat Pasar Berastagi gairah pasar belum ada terlihat bergeliat terlebih di bulan suci Ramadhan pada jelang berbuka puasa aktifitas jual beli tetap sepi.

Ironisnya kondisi pasar yang sangat sepi ini tetap saja tidak ada perhatian dari pihak terkait.(Herman)

2 responses to “Kondisi Pasar di Lau Mulgap II Berastagi Menyedihkan, Pedagang Terpaksa Cari Kerja Sampingan

Comments are closed.
Close Ads X
Close Ads X