Gratis! 2.500 Masyarakat Batangtoru Dirapid Test Massal

 

Tim medis melakukan rapid test ke masyarakat Batangtoru.Ist

 

Batangtoru | Jurnal Asia
PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe mendukung Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan menggelar rapid test gratis untuk masyarakat di Kecamatan Batangtoru dengan menyediakan total 2.500 rapid test kit.

Senior Manager Community PTAR, Pramana Triwahjudi mengatakan, pihaknya mendukung penuh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan untuk melaksanakan kegiatan rapid test. Tentunya, ini untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.0107/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Baca Juga : Terus Naik, Pasien Konfirmasi Positif Covid-19 di Sumut Tembus 3.163 OrangĀ 

“Melalui dukungan pelaksaan kegiatan ini, kami ingin membantu Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan melalui Dinas Kesehatan melakukan rapid test untuk masyarakat di Batangtoru. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari hingga hari ini,” katanya melalui siaran pers, Kamis (23/7/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan dr. Sri Khairunnisa MH menjelaskan, pelaksanaan rapid test gratis dilaksanakan di tiga lokasi yakni Puskesmas Batangtoru, Pasar Batangtoru, dan Desa Sumuran dengan target masyarakat umum di Batangtoru.

“Kegiatan ini upaya surveilans terhadap penyebaran Covid-19 di Tapanuli Selatan,” katanya bersama Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tapanuli Selatan Sofyan Adil Siregar, SP. MM, dan Forkompimca Batangtoru.

Rapid test adalah metode yang digunakan sebagai penyaringan awal untuk mendeteksi virus Corona di dalam tubuh dengan menguji kadar antibodi tubuh dari sampel darah. Jika tubuh seseorang mengalami serangan bakteri/virus, antibodi akan aktif melawan. Rapid test bukan metode untuk mengonfirmasi Covid-19.

Terdapat dua indikator rapid test yakni IgM (Immunoglobulin M) dan IgG (Immunoglobulin G)/ IgM adalah antibodi sementara yang muncul pada awal infeksi. IgG adalah antibodi permanen, muncul untuk mencegah jika terjadi serangan benda asing untuk kedua kalinya.

“Jika ditemukan hasil reaktif, namun tidak memiliki gejala, sebaiknya yang bersangkutan tinggal di rumah dan melakukan karantina mandiri. Jika memiliki gejala seperti demam, batuk, suara serak dan sesak nafas, harap menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tutup dr. Sri Khairunnisa.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X