WIKA Berharap Lanjuti Proyek di Libya

Jakarta | Jurnal Asia 

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) diminta kembali oleh Pemerintah Libya untuk melanjutkan proyek mall di negara tersebut, paskaterjadi gejolak pollitik.

Direktur Operasi WIKA, Destiawan Soerwardjono mengaku, hal ini dikarenakan pemerintah Libya sangat memberikan apresiasi kepada Manajemen WIKA atas kinerja yang bagus dalam membangun proyek tersebut.

“Kami sempat menggarap proyek itu meski tak lama atau hanya 4 bulan saja. Karena menurut pemerintah Libya kerja kami bagus dan cepat, mereka ingin WIKA meneruskan proyek tersebut,” kata Destiawan, dalam acara BUMN Innovation, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6).

Namun, menurut Destiawan, masih belum permanennya Pemerintah Libya atas konflik yang dilanda saat ini, menjadi bahan pertimbangan bagi Manajemen WIKA untuk kembali kenegara tersebut untuk melanjutkan proyek pembangunan mall di Libya. “Selama masih ada konflik, kami belum permanen pemerintahannya, kami belum akan ke Libya. Kami berharap akhir tahun ini bisa selesai konfliknya, dan kami bisa melanjutkan pekerjaan membangun mall disana awal tahun depan,” tandasnya.

Seperti diketahui, pada 2011 lalu, WIKA telah menghentikan proyek pembangunan mall senilai USD 11,5 juta di Libya. Adanya konflik yang tak kunjung reda menyebabkan WIKA kesulitan untuk menyelesaikan proyek tersebut, alhasil WIKA menghentikan proyek tersebut dan mengevakuasi pekerjanya untuk kembali ke Tanah Air.

Sebelumnya, WIKA menggandeng perusahaan lokal Libya, Solar Sahara Investment untuk mengerjakan mall yang nilainya Rp 104,4 miliar atau setara dengan USD 11,6 juta. Proyek kerjasama dengan mitra Libya itu mempekerjakan sekitar 500 orang, di mana 300 diantara pekerjanya warga negara Libya. (IB)

Close Ads X
Close Ads X