Rupiah Menguat, IHSG Tak Tertolong Dilanda Profit Taking

Ilustrasi Rupiah menguat dan IHSG melemah.Ist

 

Medan | Jurnal Asia 
Kinerja mata uang Rupiah pada penutupan perdagangan Rabu (22/7/2020) sore, mengalami penguatan. Meskipun, penguatan Rupiah itu sendiri mengalami tekanan di sesi perdagangan kedua.

Rupiah yang sesi pembukaan sempat menyentuh level 14.600 per US Dolar, harus ditutup di level 14.650 per US Dolarnya. Penutupan tersebut memang menguat dibandingkan penutupan sehari sebelumnya namun, terpaut sekitar 50 poin di atas level pembukaan.

“Rupiah pada perdagangan hari ini mampu bertahan di zona hijau. Seiring dengan banjir likuiditas mata uang Euro nantinya setelah stimulus raksasa disetujui,” kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin.

Baca Juga : Eropa Sepakati Stimulus, Rupiah Menguat Tajam

Di sisi lain, jika mata uang US Dolar juga nantinya dibanjiri dengan paket stimulus tambahan dari Bank Sentral AS atau The FED maka rupiah berpeluang untuk melanjutkan tren penguatan.

Berbeda dengan kinerja Rupiah, IHSG seperti perkiraan sebelumnya justru dilanda aksi profit taking. Kinerja IHSG terpukul setelah disesi pembukaan sempat diperdagangkan di zona hijau.

IHSG ditutup turun 0.08% di level 5.110,18. Kinerja IHSG masih kesulitan untuk melanjutkan tren naik selama fundamental ekonomi selama Covid-19 ini bermasalah.

“Ancaman resesi masih menghantui dan diperkirakan akan menjadi beban bagi IHSG dalam jangka pendek,” tuturnya.

Ditambah lagi, kondisi politik global tengah mengarah kepada kemungkinan agresi militer. Di mana banyak negara tengah membangun kekuatan untuk saling melakukan agresi.

“Ini ancaman bagi pasar keuangan kita selanjutnya,” tandasnya.(nty)

 

 

One response to “Rupiah Menguat, IHSG Tak Tertolong Dilanda Profit Taking

Comments are closed.
Close Ads X
Close Ads X