Medan | Jurnal Asia
IHSG ditutup memelah tipis setelah sempat melemah di lebel 4.862. Kinerja IHSG di sesi kedua mampu mengurangi kerugiannya, dan IHSG ditutup melah tipis 2.2 poin di level 4.901,82.
IHSG hanya menguat 0.05% dan mampu ditutup sedikit di atas level psikologis 4.900. Secara teknikal IHSG masih memiliki asa untuk mencoba melanjutkan kenaikan, sekalipun masih dibayangi oleh sentiment negatif fundamental.
Di sisi lain, mata uang rupiah juga mengalami pelemahan di level 14.245 per US Dolar.
Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, pasar keuangan pada awal pekan ini diselimuti oleh sentiment negatif yang membuat banyak pelaku pasar menjadi was-was.
“Sepanjang sesi perdagangan Rupiah bahkan sempat melemah hingga di level 14.260 per US Dolar. Sama halnya dengan IHSG, Rupiah mampu berbalik mengurangi kerugiannya di sesi kedua perdagangan hari ini,” ujarnya, Senin (29/6/2020).
Pelaku pasar masih dihantui hasil stress test sejumlah Bank di AS yang dinilai masih rapuh di tengah pandemi. Arahan agar Bank di AS tidak banyak melakukan pengembangan usaha, serta tidak membagikan deviden menjadi presenden buruk bahwa pasar keuangan tengah mengalami tekanan yang cukup berat.
“Meskipun belum pada kesimpulan bahwa Bank akan berpotensi bangkrut, namun pasar sudah mencium kemungkinanbahwa Bank akan menjadi perusahaan yang paling lebih dahulu terkena dampak Covid-19 dibandingkan dengan industri yang lainnya. Hal inilah yang menjadi masalah serius bagi industri perbankan dunia di tengah ekspektasi melemahnya kondisi ekonomi global,” tuturnya.
Sementara itu, di tanah air, kasus mega skandal Jiwasraya menjadi sentiment negatif bagi sejumlah investor khususnya investor reksadana.
Sejauh ini pasar terus mencermati dinamikan Jiwasraya seraya berhati-hati juga dengan perkembangan pasar keuangan di tengah pandemi yang berpeluang mencetak kinerja buruk.(nty)