Piutang Perusahaan Pembiayaan di Sumatera Utara Capai Rp17,62 Triliun

Kepala OJK Kantor Regional 5 Sumbagut Yusup Ansori.

Medan | Jurnal Asia
Piutang perusahaan pembiayaan (leasing) di Sumatera Utara (Sumut) per Januari 2019 mencapai Rp17,62 triliun. Capaian tersebut tumbuh 11,06% dibandingkan Januari 2018.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumbagut, dari total piutang pembiayaan senilai Rp 17,62 triliun, masih didominasi piutang pembiayaan konvensional yang mencapai Rp 17,12 triliun dan piutang pembiayaan syariah hanya Rp530 miliar. Sementara tingkat pembiayaan tidak sehat atau macet sebesar 2,02 persen.

Kepala OJK Kantor Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori mengatakan, eksistensi lembaga keuangan pembiayaan di Sumbagut khususnya Sumut semakin kuat. Itu bisa terlihat dari peningkatan piutang pembiayaan setiap periodenya. Bahkan, bisnis perusahaan pembiayaan juga berkontribusi mendukung mobilitas dan akselerasi pertumbuhan ekonomi.

“Kontribusi yang semakin besar dari perusahaan pembiayaan tentu semakin menggembirakan. Apalagi tingkat pembiayaan tidak sehat atau bermasalah cenderung rendah,” katanya, Rabu (19/3).

Sementara, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) FKD Medan Herry Lim mengatakan, pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan di Sumut di awal tahun 2019 cukup bagus.

“Tentu diharapkan bisa tumbuh bagus hingga akhir tahun ini,” ucapnya.

Jika di tahun 2018 lalu pertumbuhan industri pembiayaan dipatok 8% secara nasional, tahun ini targetnya tentu di atas angka tersebut. Tapi begitupun untuk Sumut tidak menargetkan pertumbuhan tahun ini di angka berapa.

Namun optimisme cukup besar terlebih potensi pasar untuk pembiayaan di Sumut masih sangat besar. Selain itu, industri pembiayaan bisa tetap tumbuh di tengah perekonomian yang stagnan.

Herry menambahkan, kontribusi Sumut ke nasional memang masih kecil. Tapi jika potensinya bisa digarap secara maksimal akan bisa meningkatkan kontribusi terhadap kinerja nasional.

Berdasarkan data APPI Pusat, total jumlah cabang perusahaan pembiayaan di Indonesia mencapai kurang lebih 4.500 kantor. Dari seluruh kantor cabang tersebut, sekitar 51% atau kurang lebih 2.300 kantor cabang berada di Pulau Jawa, disusul pulau Sumatera sebanyak 1.100 cabang. Sejauh ini, kontribusi Pulau Jawa dalam piutang pembiayaan mencapai hampir 70%, sementara Pulau Sumatera baru sekitar 16%.(nty)

Close Ads X
Close Ads X