Perusahaan di Sumut Berpotensi Melantai ke Bursa

Medan | Jurnal Asia

Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai perusahaan di Sumatera Utara (Sumut) berpotensi melantai ke bursa. Namun, hingga saat ini masih sembilan perusahaan di Sumut yang melantai ke bursa dan diharapkan jumlah tersebut bertambah di 2019.

Kepala BEI Perwakilan Sumut, Muhammad Pintor Nasution mengatakan, jika melihat daftar baik perusahaan di bidang perkebunan, manufaktur, perbankan dan lainnya, sebenarnya banyak yang layak untuk listing.

Tetapi masalahnya, banyak perusahaan yang belum mau bermain di bursa dengan alasan belum siap dan ingin memantapkan internal perusahaan terlebih dahulu.

“Kadang-kadang perusahaan di Sumut itu melihat dulu barang yang sudah jadi maka baru mereka tertarik. Ada juga perusahaan yang dari internal keuangaannya masih memakai akuntan publik dan ada yang sudah pakai akuntan publik tetapi belum terdaftar di OJK, ini tidak bisa Go Public,” katanya, Kamis (15/11).

Pintor merinci, di Sumut sendiri ada ada 7 emiten saham dan 2 obligasi yang bergabung di bursa saham. Kesembilan perusahaan ini, Bank Sumut dan Pelindo 1, PT Indo Rayon Tbk, PT Graha Pembangunan Lestari Tbk, PT Bank Mestika Tbk, PT Atmindo Tbk, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk dan PT Mahkota Group Tbk dan PT Royal Prima Tbk.

“Perusahaan yang listing ini perkembangannya sangat baik. Seperti Mahkota Group yang bergerak di bidang perkebunan misalnya, ini adalah langkah awal. Dari bulan 7 sampai saat ini sahamnya sudah naik 104 persen,” ucapnya.

Sebenarnya, kata Pintor, banyak manfaat yang didapat jika perusahaan melakukan Go Public. Diantaranya, pendanaan tanpa batas, meningkatkan kinerja dan citra perusahaan, meningkatkan profesionalisme dan loyalitas karyawan, mendapatkan mitra usaha strategis, menciptakan kemandirian dan lainnya.

“Kita tidak bisa memaksakan perusahaan untuk Go Public meski banyak manfaat yang didapat. Setiap tahunnya kita targetkan 8 perusahan bisa melantai di bursa,” tuturnya.
Ia menambahkan, di 2019 sendiri, pihaknya tetap optimis kinerja saham tumbuh walaupun di tahun itu adalah tahun politik.

Tetapi untuk Sumut, pada semester I 2019 sedikit berat karena laporan keuangan dihitung pada Desember 2018 sedangkan semester 2 2019 itu tidak masalah karena menggunakan laporan pada semester pertama 2019.
(netty|swm)

Close Ads X
Close Ads X