Pertumbuhan Ekonomi Diperkirakan Minus Bakal Memperburuk Aksi Profit Taking

Ilustrasi IHSG dan Rupiah sama-sama melemah pada penutupan perdagangan.Ist

 

Medan | Jurnal Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini kembali melemah termasuk juga mata uang Rupiah. IHSG di sesi kedua mengalami pelemahan di atas 2%.

Kinerja IHSG tersebut anjlok setelah sejumlah bursa dilanda aksi profit taking. IHSG pada perdagangan hari ini ditutup melemah di level 4.920,68.

Di saat bersamaan, Bank Dunia juga meramalkan bahwa ekonomi Indonesia tidak akan tumbuh di tahun 2020 ini. Bank Dunia meramal tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan hanya sebesar 0.0%.

Baca Juga : Profit Taking Masih Berlanjut, Rupiah dan IHSG Melemah

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, ekspektasi pertumbuhan ekonomi tersebut juga diperburuk dengan ekspektasi kementerian ekonomi di mana pertumbuhan ekonomi akan minus di kuartal kedua tahun ini. Aksi profit taking yang terjadi saat ini diperburuk dengan ekspektasi kinerja pasar keuangan yang mengalami tekanan.

“Secara teknikal IHSG pada perdagangan hari ini mencoba menembus level 4.900. Walaupun upaya tersebut selalu gagal selama sesi perdagangan,” katanya, Rabu (10/6/2020).

Sementara itu, mata uang Rupiah diperdagangkan melemah dan berhasil menembus level psikologis 14.000. Di sesi kedua Rupiah bahkan terpuruk hingga ke level 14.025 per US Dolar.

“Meskipun minim sentimen fundamental, pasar keuangan kita pada hari ini mengalami pukulan serius karena aksi profit taking tersebut,” ujarnya.

Baca Juga : Ada Harapan Ekonomi Membaik Setelah Pelonggaran Lockdown, IHSG Menguat di Level 5.000

Di sisi lain, aksi menteri BUMN yang merombak banyak jajaran direksi juga turut dikait kaitkan dengan penurunan harga saham BUMN. Padahal isu perombakan ini sudah terjadi lama, dan saat perombakan di perusahaan BUMN lain, kinrja saham BUMN juga sempat menguat.

“Saya menilai tren pelemahan saham pada hari ini benar-benar lebih dipengaruhi oleh masalah aksi profit taking setelah kinerja pasar keuangan mengalami kenaikan,” ujarnya.(nty)

 

 

Tinggalkan Balasan

Close Ads X
Close Ads X