Permintaan Tertinggi dari China, Ekspor Karet Sumut Naik 15% di Bulan Juli

Ilustrasi karet asal Sumatera Utara. Dok JA

 

Medan | Jurnal Asia
Ekspor karet asal Sumatera Utara (Sumut)
mengalami peningkatan sekitar 13,25% dari 28.012 ton di Juni 2020 menjadi 32.291 ton di Juli 2020. China menjadi salah satu negara dengan permintaan tertinggi.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengatakan, ekspor pada bulan Juli terus meningkat setelah ekspor Juni juga meningkat pasca terjadinya puncak penurunan ekspor pada Mei 2020.

“Berlanjutnya peningkatan volume ekspor utamanya masih didorong oleh meningkatnya permintaan dari China,” katanya, Rabu (19/8/2020).

Baca Juga : Rupiah Kembali Terkapar di Posisi 14.785 Per US Dolar

Secara total, rincinya, volume ekspor 2020 Januari-Juli masih mengalami penurunan 14,5% menjadi 202.716 ton dibandingkan periode yang sama pada Januari-Juli 2019. Namun, dari sisi produksi, volume pada Juli semakin membaik dibandingkan Juni.

“Total produksi Juli sebesar 35.999 ton atau meningkat 19% dari volume produksi Juni. Dari total produksi tersebut, 11% merupakan konsumsi domestik,” terangnya.

Melihat kondisisi permintaan saat ini, kata dia, diperkirakan volume produksi Juli masih mengalami peningkatan.

Pada Juli 2020, karet SUMUT diekspor ke 34 negara. Sebanyak 6 negara tujuan utama mencapai 70,4%, yakni China 24%, 2USA 14,7%, Jepang 11,1%, India 8,1%, Turki (6,8%), Malaysia (5,8%).

Sedangkan untuk harga karet, sambungnya, untuk TSR20 di bursa Singapura (SGX) sampai 18 Agustus untuk kontrak September sebesar 131,54 sen AS atau meningkat 13,9 sen AS dibandingkan bulan sebelumnya.

“Sejalan itu, peningkatan harga di tingkat petani juga sudah mengalami peningkatan,” pungkasnya.(nty)

 

 

2 responses to “Permintaan Tertinggi dari China, Ekspor Karet Sumut Naik 15% di Bulan Juli

Comments are closed.
Close Ads X
Close Ads X