Medan | Jurnal Asia
Pasar keuangan asia pada perdagangan hari bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Pasar keuangan global masih sangat mengkhawatirkan perang dagang yang berkecamuk antara AS dan Tiongkok.
Perusahaan telekomunikasi China Huawei saat ini mendapatkan tantangan berat setelah Google memberhentikan layanannya di ponsel tersebut.
Tiongkok menganggap ini sebagai negosiasi yang rumit yang bisa saja membuat kesepakatan dagang antara kedua negara jauh dari perdamaian. Dan kondisi ini bisa memicu terjadinya perang dagang lanjutan yang berdampak pada kinerja pasar keuangan global yang memburuk.
Analis Pasar Saham, Gunawan Benjamin mengatakan, untuk Indonesia sendiri selain harus berhadapan dengan perang dagang, Indonesia juga tengah menyelesaikan masalah politik dalam negeri terkait dengan rekapitulasi suara KPU.
“KPU memutuskan bahwa hasil rekapitulasi suara mememangkan pasangan Jokowi-Maaruf Amin. Kita berharap setelah rekapitulasi ini diumumkan, tidak ada gejolak baru di dalam negeri seperti aksi demonstrasi susulan,” katanya, Selasa (21/5).
Sejauh ini, IHSG mengalami penguatan. Di mana IHSG menguat 1.47 persen di level 5.994,07. Hanya saja mata uang rupiah masih terpantau di kisaran 14.470.
“Kondisi Rupiah belum begitu baik kinerjanya jika dibandingkan dengan IHSG yang mampu menguat dalam 2 hari terakhir,” pungkasnya.(nty)