Menanam Terong Putih Lebih Menjanjikan

182821_terung7

3865177_9019886c-d11e-11e3-ae31-38dd4908a8c2

Eggplant_Gretel

KANIA-F1-600x600

terongputihcvr
Terong adalah salah satu macam sayuran yang pasti dikenal oleh masyarakat kita. Sebagian jenis terong yang sering kita tahu dan yang umum adalah terong ungu dan terung hijau. Dua jenis terong telah banyak dikonsumsi, baik dalam keadaan sudah dimasak ataupun mentah untuk lalapan. Nah, bagaimana jika terong itu berwarna putih?
Sebagian besar dari kita pasti asing mengan jenis ini. Terong putih belum terlalu dikenal masyarakat, dikarenakan jenis sayuran ini baru diperkenalkan beberapa tahun terakhir.
Hasilnya sudah bisa ditebak, bahwa budidaya ataupun pemasarannya juga belum sebanyak terong jenis lainnya. Itulah yang jadi peluang usaha agribisnis yang menguntungkan kedepannya. Terong putih adalah varietas terong hibrida. Nama lainnya dikenal sebagai terung kania. Bentuk fisik terong ini sebenarnya tidak berbeda jauh dari terong ungu dan hijo. Namun dari segi rasa lebih manis, makanya di sini ada yang menjual produk olahan manisan terung kania.
Hingga sekarang budidaya terong putih masih berkembang pesat di kawasan Kalimantan. Warga di kawasan Kalimantan tertarik membudidayakan terong ini karena mempunyai beberapa kelebihan dibanding terong lain. Di antaranya tingkat produktivitas tanaman yang relatif tinggi serta tekstur buah yang renyah dan empuk. Di lahan seluas setengah hektar bisa ditanam terong putih sebanyak 10.000 hingga 12.000 batang.
Tanaman terong ini sudah bisa dipanen dalam waktu enam bulan. Setiap batang dapat menghasilkan 2 kilogram sampai 2,5 kilogram terung putih. Katakanlah di atas lahan setengah hektar itu, ia menanam 10.000 batang, maka sekali panen, ia bisa mendapat sekitar 20 ton terung putih.
Budidaya terong putih tidak terlalu sulit. Asal memerhatikan kondisi tanah, cuaca, dan pemupukan, tanaman ini bisa menghasilkan buah yang maksimal. Terong putih sudah bisa dipanen pada usia 65 hari. Harus mendapatkan sinar matahari yang cukup, karena itu hindari budidaya di musim hujan. Budidaya terong putih tidak jauh berbeda dengan budidaya terong jenis lainnya. Terong putih dapat tumbuh di lahan dengan ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut (dpl).
Terong ini cocok dibudidayakan di tanah lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, serta mempunyai sistem pengairan yang bagus. Derajat keasaman (pH) tanah harus diperhatikan. Umumnya pH yang dibutuhkan antara 6-7. Untuk pH tanahnya masih di bawah 4, jadi perlu pengapuran dalam persiapan lahan. Sebaiknya, penanaman awal dilakukan saat hendak memasuki musim panas. Alasannya, pengendalian airnya relatif lebih mudah.
Pengolahan tanah meliputi pembersihan rumput liar di sekitar kebun, dan pembajakan sedalam 30 sentimeter untuk membuat gundukan tanah atau bedengan sesuai lahan yang ada. Lebar bedengan sekitar 100 cm dengan jarak antar-bedengan 40-60 cm.
Sebarkan pupuk secukupnya di lahan tersebut. Pemupukan selanjutnya bisa dilakukan setiap 10 hari hingga tanaman mencapai usia 45 hari. Sebaiknya, petani menggunakan fungisida sebagai anti jamur. Jika perawatan dilakukan secara telaten, pada usia 65 hari, terung putih sudah mulai berbuah dan bisa dipanen. Dalam waktu 1 tahun sayuran ini bisa dua kali panen.
Namun, setelah panen selesai dan kembali ingin membudidayakan terong putih, sebaiknya menggunakan lahan lain. Ini untuk menghindari serangan hama yang mungkin sudah lebih bisa beradaptasi.
Terong putih bisa tumbuh subur di suhu udara antara 22 derajat celsius dan 30 derajat celsius. Selain itu, tanaman ini harus mendapatkan sinar matahari yang cukup. Karena hal itu budidaya terong putih sulit dilakukan di musim hujan. (int)

Close Ads X
Close Ads X