Ketua APINDO Medan Nilai OJK Bersikap Dingin Lindungi Nasabah PT MPAM

Ketua APINDO Kota Medan Anton William Chandra (kanan) menerima delegasi PT MPAM.Ist

 

Medan | Jurnal Asia
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Medan, Anton William Chandra BBA yang menerima delegasi perwakilan nasabah korban PT Minna Padi Aset Manajemen (MPAM) di Cambridge Mall Medan, kemarin.

Ia mengaku kaget mendengarkan keluhan para nasabah akan sikap dingin dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pasca dibekukannya sejumlah produk reksadana PT MPAM sejak November 2019 silam.

Nasabah yang diwakili oleh Ketua delegasi Budi, menilai mereka seperti terombang ambing selama beberapa bulan terakhir pasca pembekuan reksadana perusahaan yang sudah beroperasional 8 tahun di Indonesia itu. Banyak janji-janji yang diucapkan lisan oleh pihak manajemen PT MPAM, namun semuanya belum terealisasi sehingga membuat para nasabah semakin panik dan cemas.

Baca Juga : Hati-hati! Modus Penipuan Baru dalam Investasi Saham

Budi mengakui, bahwa pihaknya telah menempuh berbagai upaya dalam mengejar pengembalian dana investasi mereka yang jumlahnya tidak sedikit. Namun sayangnya justru OJK yang menjadi simbol kepercayaan mereka melakukan investasi di Minna Padi malah terkesan melempem dan seperti ada yang ditutup-tutupi kepada publik.

Anton dalam diskusi tersebut menunjukkan keheranannya akan sikap dingin OJK terhadap perlindungan nasabah. Menurut Ketua APINDO Medan itu semestinya OJK harus menggiring dan mengawal persoalan ini dan memberikan keterangan secara rinci kepada nasabah atas apa yang sedang terjadi.

“Jika OJK terus berdiam, maka iklim kondusif investasi di Indonesia pasti terganggu, pasalnya “trust” atau kepercayaan publik akan turun dan akibatnya investor asing tidak akan melirik Indonesia sebagai tempat yang ramah investasi,” katanya melalui siaran pers, Kamis (16/7/2020)

APINDO mendapatkan tugas untuk menjaga iklim investasi kondusif, menjadi jembatan komunikasi antara pengusaha, pemerintah dan pekerja yang tergabung dalam dewan tripartit. Akan tetapi jika kondisi yang begini di saat para nasabah yang mayoritas adalah pengusaha merasa resah dan mendapat kesan ditinggalkan oleh pemerintah, pasti akan semakin sulit membangun kepercayaan ke depannya.

Apalagi, lanjutnya, kepercayaan adalah salah satu unsur penting untuk Pemulihan Ekonomi Nasional seperti yang diinstruksikan Presiden Jokowi terhadap pihak OJK dan pengusaha pasca merosotnya perekonomian saat masa pandemi Covid-19.

“Kalau pengusaha semua ikut menyerah, tidak lagi mau berjuang turut serta dalam pemulihan ekonomi nasional, bisa ambruk perekonomian nasional kita,” tegas Anton yang juga pengusaha konstruksi dan kontraktor itu.(nty/ril)

 

 

Close Ads X
Close Ads X