Ingin Jadi Investor Saham? Pahami 8 Langkah Ini!

Ilustrasi investor saham.Int

 

Medan | Jurnal Asia
Menjadi investor saham maupun trader saham, tidaklah semudah yang dikatakan. Karenaya investor pemula didorong untuk memahami 8 langkah investasi di pasar modal sehingga terhindar dari kerugian akibat salah berinvestasi.

Kepala Kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) Pintor Nasution mengatakan, pasar saham adalah salah satu tempat berinvestasi yang legal dan berpotensi menghasilkan uang yang lumayan. Namun, jika salah langkah maka akan menjadi boomerang bagi investor saham pemula.

Pintor menerangkan, langkah pertama yang harus dilakukan investor pemula adalah pahami tujuan investasi karena menentukan lamanya waktu berinvestasi. Apakah untuk biaya pendidikan, persiapan pensiun atau persiapan menikah.

“Dari situ, baru kemudian investor pemula mempelajari alternatif investasi, apakah saham, obligasi ataupun reksa dana dan ETF,” katanya, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga : Twitter Rekrutmen Insinyur Web Kembangkan Platfrom Layanan Berlangganan

Langkah kedua, lanjutnya, kenali profil risiko produk investasi dan perlu menetapkan batas investasi. Pastinya harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan profil risiko.

Kemudian, pelajari alternatif investasi.
Selain saham, ada banyak produk pasar modal lain seperti reksa dana, ETF, Obligasi ataupun Sukuk. Untuk tipe risk averter, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, atau sukuk adalah pilihan yang bagus untuk memulai investasi. Pilihlah saham blue chip yang fluktuasi harganya tidak membuat ‘jantungan’.

Langkah keempat, pahami tingkat risiko produk investasi. Hal tersebut agar terhindar dari penipuan berkedok investasi, investor jangan mudah tergoda dengan janji keuntungan tinggi dalam jangka pendek.

Selanjutnya, investor harus menentukan batas investasi. Tetaplah berinvestasi sesuai kemampuan dan pakailah uang yang memang dialokasikan untuk investasi.

Langkah keenam, menentukan strategi investasi agar dapat memenangkan investasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Contohnya adalah strategi dalam membagi porsi dana untuk investasi jangka pendek berupa deposito, investasi jangka menengah berupa sukuk atau pun investasi jangka panjang berupa saham.

Kemudian, manfaatkan jasa profesional apabila diperlukan. Jika masih awam dengan pasar modal ingin mengalokasikan dana yang cukup besar di pasar modal, maka perlu dipertimbangkan untuk menggunakan jasa profesional sebelum memutuskan memasuki pasar modal.

Langkah terakhir, pertahankan tujuan investasi. Misalnya, ketika sudah memutuskan mengalokasikan dana 5 juta rupiah untuk investasi jangka panjang, jangan kemudian ‘menggerogoti’ uang itu karena ajakan teman untuk masuk pada satu emiten.

“Namun yang paling utama agar terhindar dari penipuan, investor disarankan untuk mengecek izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebab hanya OJK yang berhak mengeluarkan izin perusahaan investasi di Indonesia,” tutupnya.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X