Medan | Jurnal Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup menguat pada perdagangan, Selasa (11/2/2020). IHSG bergerak dua arah pada perdagangan hari ini.
Setelah sempat dibuka menguat, disesi kedua IHSG tertekan diteritori negatif walupun dimenit akhir penutupan IHSG mampu menguat di level 5.954,39. Selama sesi perdagangan IHSG sempat tertekan di level 5.947,15.
Menurut Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, IHSG disesi perdagangan pagi sempat mendekati level psikologis 6.000, terpaksa berbalik turun karena belum didukung sepenuhnya oleh sentimen eksternal.
Sedangkan sentiment internal menjadi katalis positif bagi pasar keuangan Indonesia adalah ditetapkannya surat utang pemerintah RI sebagai istrumen layak investasi atau investment grade. Lembaga yang memberikan pringkat layak investasi tersebut adalah Moody’s investor services dengan peringkat baik dengan outlook stabil.
“Kenaikan peringkat tersebut memang memiliki sejumlah catatan. Namun kenaikan peringkat tersebut bisa memicu kenaikan animo investor terhadap aset aset dalam rupiah,” katanya.
Hal ini terlihat dengan kinerja mata uang rupiah yang mengalami penguatan pada perdagangan sore ini. Di mana Rupiah ditutup menguat di level 13.674 per US Dolar.
“Kinerja mata uang Rupiah tersebut menjadi indikasi kuat masuknya aliran investasi asing di pasar keuangan domestik,” pungkasnya.(nty)