IMF Revisi Pertumbuhan Ekonomi, IHSG Merana

Ilustrasi IHSG merana.Ist

 

Medan | Jurnal Asia
Pada perdagangan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan setelah Pemerintah menempatkan dana Rp30 triliun di Bank BUMN. IHSG naik meskipun asing membukukan jual bersih dan indeks futures di AS mengalami penurunan dan justru mampu menguat hingga 1.75%.

“Kenaikan tersebut terjadi di saat kondisi bursa global justru dalam tekanan,” kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin, Kamis (25/6/2020).

Namun, IMF justru memberikan proyeksi yang berubah dan lebih rendah dari ekspektasi IMF bulan April sebelumnya. Untuk ekonomi Indonesia di tahun 2020 ini akan tumbuh minus 0.3%. Artinya jika mengacu kepada pertumbuhan ekonomi nasional yang dikuartal pertama sebesar 2.9%, maka kuartal kedua dan ketiga menurut hemat saya Indonesia berpeluang tumbuh negatif.

Baca Juga : Ketegangan India-China Mereda, Pasar Keuangan Kembali Bergairah

Sehingga sentimen pasar yang sempat mendapat dorongan dari  kebijakan pemerintah, tidak akan menjadi sentimen positif bagi pasar. Sentimen penempatan dana tersebut terkikis dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi dunia oleh IMF yang kian pesimis.

Ditambah lagi, masih ada sejumlah sentimen lain yang kerap mempengaruhi pasar, salah satunya adalah penambahan jumlah kasus positif corona yang kian bertambah.

Pada perdagangan pagi ini, IHSG dibuka melemah di level 4.942,65, dan sejauh ini IHSG mencoba mendekati level psikologis 4.900.

Sementara Rupiah diperdagangkan stabil dengan kecenderungan menguat di level 14.115 per US Dolar.

“Sejumlah sentimen lain seperti AS yang mempertimbangkan untuk menaikkan tarif impor barang barang dari Eropa juga berpeluang memicu kekhawatiran baru di pasar keuangan,” pungkasnya.(nty)

 

Close Ads X
Close Ads X