Ikan Laut Mahal dan Langka

Medan | Jurnal Asia

Kaum ibu di Kota Medan dan sekitarnya banyak yang kelimpungan karena harga ikan laut mahal bahkan “menghilang”. Pasalnya, ikan laut menjadi salah satu sumber protein yang kerap dikonsumsi hampir setiap hari.

Di beberapa pasar tradisional di Kota Medan, harga ikan laut mahal sudah terjadi belakangan ini. Alasannya, faktor cuaca yang tidak bersahabat mengurungkan niat nelayan untuk melaut sehingga berdampak kepada harga dan kelangkaan ikan di pasaran.

Seperti ikan kembung biasa Rp35-40 ribu per kilogram (kg) padahal sebelumnya hanya rp30 ribu per kg, begitu juga dengan kembung kuring Rp50-55 ribu per kg naik sekitar Rp5.000 dari sebelumnya Rp45 ribu per kg.

ikan dencis juga naik sekitar Rp5.000 dari Rp25.000 menjadi rp30.000 per kg dan ikan tongkol Rp23.000 dari sebelumnya Rp18 ribu per kg.

Sedangkan udang harganya bervariasi, antara Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kg yang sebelumnya hanya Rp50 ribu per kg, kemudian kerang per kilogramnya Rp35-Rp38 ribu dari sebelumnya Rp25 ribu per kg dan cumi-cumi Rp50 ribu per kg dari Rp40.000 per Kg.

Seorang pedagang ikan di Pasar Tembung, Rudi mengatakan, harga ikan terus mengalami kenaikan beberapa hari ini. Bahkan beberapa jenis ikan tidak ada di pasar, penyebabnya dipengaruhi oleh ketersediaan yang menipis.

“Banyak yang kosong ikannya, seperti ikan kembung itu tidak ada, sama juga udang dan cumi-cumi yang hanya sedikit. Tapi memang harga ikan laut belakangan ini naik terus dan tidak tahu kapan akan stabil lagi, tergantung pasokan ikannya dari nelayan,” katanya, Rabu (21/11).

Salah seorang pembeli, Wati mengaku, jika harga ikan laut mahal dan langka, ia mengurangi pembelian ikan atau menggantinya dengan tahu atau tempe. Dengan begitu, uang belanja masih bisa tercukupi.

“Jadi ibu-ibu itu harus pandai mengelola uang belanja, apalagi kalau semua mahal. Kalau ikan mahal, saya mengganti lauknya dengan tahu atau tempe, itu juga sumber protein,” tandasnya.
(netty|swm)

Close Ads X
Close Ads X