Hati-hati! Pasar Rawan Aksi Profit Taking

Ilustrasi kinerja IHSG dan rupiah melemah tipis.Ist

 

Medan | Jurnal Asia
Pasar saham di AS pada akhir pekan kemarin ditutup melemah. Penurunan cukup tajam terjadi pada indeks bursa dow jones yang turun 700 poin lebih.

Dan di awal pekan ini, kinerja indeks futures di AS juga mengalami pelemahan. Sehingga memunculkan kekhawatiran bahwa tekanan bursa di Asia akan terjadi dengan tekanan yang cukup signifikan.

Menurut Analis Pasar Saham Gunawan Benjamin, pasar keuangan domestik pada pekan ini juga berpeluang berkinerja sama. Yakni dalam pusaran tekanan yang cukup besar.

“Dan diyakini akan menjadi salah satu gelombang tekanan yang buruk menjelang awal Juli ini,” katanya, Senin (29/6/2020).

Baca Juga : Memasuki Fase New Normal, Konsumsi Avtur di Sumut Merangkak Naik

Di awal bulan juli nanti akan ada rilis data ekonomi penting yang akan menjadi fokus perhatian pelaku pasar. Di pekan pertama akan ada realisasi laju inflasi dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih jelas gambarannya.

“Jika inflasi bertahan rendah atau bahkan justru deflasi maka pasar kembali akan pesimis terhadap perkembangan pasar keuangan domestik,” tuturnya.

Belum lagi, katanya, jika realisasi PDB nasional justru lebih buruk dari perkiraan sebelumnya. Ekspektasi perkembangan ekonomi kedepan bisa kian buram yang bisa saja menimbulkan tekanan serius pada pasar keuangan.

Jadi pekan ini dan pekan pertama Juli ini berpeluang membuat pasar keuangan bergerak volatile. Dan sangat rawan dengan aksi profit taking.

Pagi ini, IHSG dibuka melemah tipis di level 4.902,65. Namun sejauh ini IHSG melemah di bawah level psikologis 4.900.

Tekanan juga dialami mata uang rupiah. Meskipun tren pelemahan rupiah relatif terbatas. Di mana mata uang rupiah sejauh ini terpantau melemah tipis 14.225 per US Dolar.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X