Ekspor Karet Sumut Turun 18,3%, Gapkindo Prediksi Bakal “Bangkit” di Era New Normal

Ilustrasi karet asal Sumatera Utara.Dok JA

 

Medan | Jurnal Asia
Kinerja ekspor karet asal Sumatera Utara (Sumut) pada periode Januari-Mei 2020 menurun hingga 18,3% dibandingkan periode sama 2019 atau tinggal 142.413 ton. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut memprediksi, ekspor karet Sumut akan kembali naik di era New Normal (normal baru).

“Di periode yang sama 2019, volume ekspor karet Sumut mencapai 174.345 ton. Memang ada penurunan ekspor sekitar 31.932 ton,” kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo, Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Selasa (16/4/2020).

Menurutnya, dampak dari wabah Covid-19 terhadap kinerja Industri karet remah (crumb rubber) semakin parah pada bulan Mei. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, volume ekspor Mei mengalami penurunan 39,35%.

Baca Juga : Pandemi Corona, Investor Saham di Medan Tumbuh Positif

Di mana, ekspor karet pada bulan Mei 2020 mencapai 14,975 ton dan di bulan April sebanyak 24,692 ton.

Penurunan produksi dan ekspor utamanya diakibatkan berlanjutnya pendundaan ekspor dan pengurangan pembelian oleh pihak buyer. Sementara itu, stok yang belum belum dikapalkan mengganggu cash flow perusahaan karena belum ada pembayaran.

“Penurunan ekspor yang lebih dalam pada Mei 2020 tertahan karena mulai aktifnya pengiriman ke China,” terangnya.

Ia merinci, pada Mei 2020, karet Sumut diekspor ke 27 negara. Sebanyak 6 negara tujuan utama mencapai 74,21%, Jepang 26.61%, China 17,31%, USA 10,70%, Kanada 8,05%, Turki 7,08%, Brasil 4,47%.

“Penurunan ekspor terbesar pada Mei 2020 ini yakni ke Jepang dan India. Syukurnya, ekspor karet Sumut sudah bisa ke 27 negara termasuk ke China, Amerika Serikat dan Jepang,” ujar Edy.

Diperkirakan volume ekspor bulan Juni mulai membaik seiring dengan negara konsumen utama mulai aktif kembali, contohnya China. China pada April yang lalu berada pada posisi ke-7, saat naik ke posisi ke-2.

Sebaliknya, India sebelumnya pada posisi ke-6, saat ini berada pada posisi ke-11, sebab aktivitas industri dan kegiatan di beberapa pelabuhan di India masih terbatas.

“Gapkindo memprediksi, ekspor karet Sumut semakin membaik pada Juni dengan dimulainya era normal baru,” pungkasnya.(nty)

 

 

Tinggalkan Balasan

Close Ads X
Close Ads X