Ekspor Karet Sumut di 2018 Turun 11 Persen

Karet : Seorang petani karet sedang menyadap karet. Ist

Medan | Jurnal Asia
Volume ekspor karet alam asal Sumatera Utara (Sumut) di tahun 2018 tercatat 456.536 ton. Volume ini mengalami penurunan sebesar 58.189 ton atau 11 persen dibandingkan tahun 2017.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengatakan, penyebab utama penurunan ekspor karena adanya penundaan ekspor karena berkurangnya bahan baku.

Edy menjelaskan, penyebab berkurangnya bahan baku bukan karena rendahnya produksi karet rakyat, namun lebih diutamakan karena banyaknya petani yang beralih profesi dan menebang pohon karet.

“Karena harga karet sudah terlalu rendah maka dialihkan ke tanaman lain yang lebih menguntungkan sehingga produksi karet berkurang drastis,” katanya, Sabtu (12/1).

Dari sisi permintaan relatif stabil, katanya, tidak dapat dipenuhi karena pasokan bahan baku yang kurang.

Sangat ironis, dalam kondisi kurangnya pasokan bahan baku justru harga rata-rata 2018 di pasar global semakin rendah menjadi 136,5 dibandingkan tahun 2017 sebesar 165,08 sen AS.

“Indonesia mengalami kekurangan pasokan, namun produsen utama karet alam lainnya mengalami pertumbuhan produksi tahunan yang cukup tinggi, yakni Kamboja 13,8 persen, Thailand 8,8 persen dan Filipina 8,5 persen,” ucapnya. (net)

Close Ads X
Close Ads X