Di Tengah Rencana Stimulus Kedua AS, Rupiah Menguat Tajam

Ilustrasi kinerja rupiah menguat terhadap dolar AS.Ist

Medan | Jurnal Asia
Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup hanya naik tipis 0,48% di level 4.649,07. Sementara itu, mata uang Rupiah mengalami penguatan yang sangat tajam. Rupiah di akhir perdagangan menguat di level 15.880 per US Dolarnya.

Menurut Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mata uang Rupiah diperdagangkan menguat di tengah penurunan jumlah kasus corona baik di Eropa maupun di Amerika Serikat.

Baca Juga : Refocusing Anggaran Tangani Covid-19 di Karo Sekitar Rp28,6 Miliar

Untuk kinerja IHSG, katanya, ternyata volatilitas IHSG sangat lebar karena sempat terpuruk hingga 1%. Volatilitasnya di luar perkiraan seiring dengan ekspektasi mulai m embaiknya sentiment pasar pada hari ini.

“Saya menilai penguatan mata uang Rupiah ini tidak terlepas dari ekspektasi pelaku pasar dimana AS akan kembali mengeluarkan stimulus tambahan,” katanya, Kamis (9/4/2020).

Stimulus ini berarti akan ada gelontoran US Dolar di pasar yang membuat tren US Dolar berpeluang memburuk. Hal senada juga disampaikan Presdien AS Donald Trump yang juga membenarkan akan kemungkinan adanya stimulus kedua di AS.

Hanya saja pelaku pasar juga mengkhawatirkan kemungkinan lonjakan klaim pengangguran di AS yang bisa saja meroket. Data klaim pengangguran di AS diperkirakan akan mengalami tambahan jumlah angka pengangguran sebanyak lebih kurang 5 juta orang, dari posisi sebelumnya di angka 6.6 juta di pekan lalu.

“Data pengangguran AS tersebut berpeluang menciptakan sebuah ketidakstabilan di pasar keuangan mengingat pengangguran menjadi indikator penting disaat corona mulai melumpuhkan aktifitas ekonomi di negara manapun,” ujarnya.

Meski dibayangi kemungkinan kenaikan jumlah angka pengangguran, namun indeks saham futures di AS sore ini mengalami kenaikan. Dan kinerja bursa di Eropa saat ini juga tengah berada di tren positif.(nty)

 

Close Ads X
Close Ads X