Carica, Pepaya Mini dari Gunung

515865674SIwOAm_fs

carica

Carica_pubescens_fruits

CARICA-1-1

crc

download
Salah satu komoditi buah yang cukup unik adalah buah Carica atau disebut juga dengan pepaya gunung dimana jenis pepaya ini hanya mampu tumbuh di dataran tinggi pada ketinggian antara 1.500 – 3.000 mdpl. Di Indonesia, Carica tumbuh di dataran tinggi Dieng yang memiliki ketinggian cukup dan kelembaban yang tinggi. Namun tidak tertutup kemungkinan tumbuh di dataran tinggi lainnya. Buah ini berasal dari dataran tinggi Andes Amerika Selatan yang yang diintroduksi pada pertengahan abad ke 19 oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Carica ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan jenis pepaya lain, memiliki aroma yang menyengat apabila sudah matang serta dengan tekstur daging yang keras. Buah carica yang sudah matang tidak dapat dikonsumsi langsung karena daging buahnya banyak mengandung getah, sehingga rasanya pahit dan menyebabkan gatal di tenggorokan. Untuk dapat dikonsumsi, buah Carica harus terlebih dahulu diolah menjadi sirup, jus, manisan, selai, dan minuman ringan non alkohol.
Penyiapan Benih
Perbanyakan tanaman carica dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) perbanyakan vegetatif dengan stek cabang dan 2) perbanyakan generatif dengan biji.
Perbanyakan vegetatif memiliki kelebihan yaitu menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama dengan pohon induknya dan lebih cepat berbuah dengan hasil yang lebih seragam serta relatif sama dengan pohon induknya. Tetapi mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat memperoleh benih dengan skala besar. Sedangkan perbanyakan generatif memerlukan seleksi untuk memilih tanaman jantan yang cenderung memiliki produktivitas yang rendah. Keunggulan perbanyakan generatif adalah dapat memperoleh benih dengan skala besar.
Benih carica disemai dalam polibag dengan media tanam berupa tanah halus dan kompos dengan perbandingan 2:1 yang diletakkan dalam sungkup plastik. Selama dalam persemaian perlu dijaga kelembabannya dengan cara penyiraman secara rutin. Benih yang berasal dari perbanyakan generatif atau biji siap ditanam pada umur 2 – 3 bulan. Sedangkan benih yang berasal dari perbanyakan vegetatif atau stek cabang sudah dapat ditanam pada umur 1 – 2 bulan.
Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan bertujuan untuk menggemburkan tanah agar pertumbuhan tanaman menjadi baik dan membersihkan tumbuhan pengganggu (gulma) sehingga menciptakan lingkungan yang sesuai bagi tanaman agar dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah carica yang bermutu pada tingkat produktivitas yang optimal. Penyiapan lahan meliputi: 1) perataan tanah untuk mempermudah pengaturan jarak tanam, meratakan lahan, pengaturan bedengan dan saluran air; 2) pembersihan gulma; 3) membajak dan mencangkul tanah untuk menggemburkan tanah; dan 4) pembuatan bedengan dan lubang tanam.
Bedengan dibuat dengan lebar 250 – 300 cm, tinggi 20 – 30 cm dan panjang sesuai kebutuhan. Jarak antar bedeng adalah 50 – 100 cm. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm diatas bedengan. Jarak tanam yang ideal adalah 3 x 3 m atau 3 x 4 m. Dimana jarak lubang tanam dalam bedengan adalah 300 cm dan antar bedengan adalah 300 – 400 cm.
Biarkan lubang tanam selama 1 – 2 minggu, setelah itu isi dengan tanah yang dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 dan biarkan selama 1 – 2 minggu. Apabila tanah masam (pH kurang dari 5) tambahkan kapur dolomite sebanyak ± 1 kg.
Penanaman Benih
Benih sebaiknya ditanam pada awal musim penghujan ketika tanah mengandung cukup air yaitu sekitar 60 – 80 persen. Keadaan tanah yang gembur dan kelembaban yang cukup memungkinkan akar benih mampu hidup dan berkembang secara baik. Penanaman dilakukan pada lubang tanam yang telah disediakan.
Penanaman benih dilakukan dengan cara membenamkan media tanam yang terdapat didalam polybag ke dalam gundukan tanah penutup lubang tanam. Ditengah tanah penutup lubang tersebut digali lagi dengan ukuran sebesar polybag. Sebelum benih dimasukkan ke dalam lubang, polybag dilepas terlebih dahulu dengan cara menyayat atau merobek bagian samping dan bagian dasarnya. Pada saat melepas polybag dilakukan dengan hati-hati dan dijaga agar akar tidak merusak perakaran.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman bertujuan untuk memperoleh produksi tanaman yang baik dan produktif. Pemeliharaan tanaman Carica meliputi: penyulaman, penyiangan, pembubunan, pemupukan dan pengairan.
Penyulaman diperlukan untuk mengganti tanaman yang mati, perkembangannya kurang baik, tidak berproduksi dengan tanaman baru yang sehat dan berumur sama dengan tujuan untuk mempertahankan populasi tanaman di kebun. Penyulaman dilakukan sesegera mungkin, sehingga disediakan benih setidaknya sebanyak 10 persen dari populasi tanaman yang ditanam sebagai benih sulam. Penyiangan dilakukan guna membersihan gulma disekitar tanaman karena apabila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman utama dalam memperoleh unsur hara dan air. Tujuan penyiangan adalah memelihara daya serap perakaran dalam menyerap unsur hara sehingga pertumbuhan tanaman dapat optimal.
Pemupukan tanaman Carica dibagi menjadi dua tahap utama, yaitu 1) pemupukan dasar dan 2) pemupukan rutin. Pemupukan dasar diberikan pada saat pembuatan lubang tanam berupa pupuk kandang sebanyak ± 50 kg. Sedangkan pemupukan rutin dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.
Cara aplikasi pupuk yaitu dengan dibenamkan pupuk ke dalam lubang parit yang dibuat melingkari tanaman dan kemudian tutup dengan tanah. Lubang parit dibuat sekitar tanaman dengan jarak lubang parit dari tanaman sekitar 50 – 100 cm, dengan lebar parit 20 cm dan dalam 15 – 30 cm. (int)

Close Ads X
Close Ads X