BPS Perkirakan Ekonomi Bisa Minus 7%, Pelaku Pasar Bisa Frustasi

Ilustrasi IHSG ditutup melemah di level 4.918,83 atau turun 0.47% dan Rupiah melemah di level 14.150 per US Dolar. Ist

 

Medan | Jurnal Asia 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di awal pekan. IHSG yang sempat diperdagangankan di zona hijau, harus ditutup melemah di level 4.918,83 atau turun 0.47%.

Secara teknikal IHSG pada perdagangan hari ini masih tertopang di level psikologis 4.900. Setelah IHSG sempat mendekati level tersebut namun berbalik.

Sejumlah bursa di Asia pada perdagangan hari ini juga melemah. Untuk bursa di eropa pada perdagangan hari ini juga dibuka bervariasi namun dengan lebih banyak bursa di Eropa yang dibuka melemah meskipun indeks futures di AS mengalami pemulihan.

Sementara itu, mata uang Rupiah juga melemah di level 14.150 per US Dolar. Bahkan Rupiah sempat terpuruk ke 14.175 per US Dolar selama sesi perdagangan hari ini.

Baca Juga : Pekan ini, Rupiah dan IHSG Diselimuti Sentiment Negatif

“Tren kinerja mata uang Rupiah diperkirakan berpotensi mengalami pelemahan lanjutan jika kondisi ekonomi maupun geo politik di sejumlah negara masih memburuk,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin, Senin (22/6/2020).

Saat ini, sambungnya, ada kabar yang tidak mengenakkan dari BPS, di mana BPS memperkirakan ekonomi nasional di kuartal kedua bisa terpuruk ke kisaran -4.8% sampai dengan -7%. Pada dasarnya ekspektasi BPS itu tentunya dilandaskan dengan hasil temuan dilapangan yang akurat.

“Jadi pelaku pasar pun mempersepsikan bahwa BPS memiliki akurasi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan lembaga ataupun analis lainnya,” ucapnya.

Ia menambahkan, ekspektasi BPS tersebut justru lebih buruk dibandingkan dengan perhitungan IMF atau Menteri Keuangan. Ini menjadi kekhawatiran baru di pasar keuangan yang bisa saja menggiring pasar keuangan nasional kembali ke zona negatif.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X