BI Pertahankan Bunga, Rupiah Menguat, IHSG Dilanda Profit Taking

Ilustrasi Rupiah menguat, IHSG dilanda profit taking. Ist

 

Medan | Jurnal Asia 
Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan besaran suku bunga acuan tetap di level 4%. Kebijakan tersebut mampu membuat Rupiah menguat dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.

Meskipun pada dasarnya Rupiah relatif sangat terpuruk dalam 2 hari perdagangan terakhir, Rupiah menguat di level 14.770 per US Dolar setelah sebelumnya sempat melemah di atas 14.800 per US Dolarnya.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, belakangan ini, kinerja Rupiah sulit menguat sekalipun likuiditas US Dolar di pasar domestik cukup melimpah, yang tercermin dari cadangan devisa RI yang mengalami peningkatan. Rupiah terpukul oleh tingginya permintaan US Dolar ditambah dengan ekspektasi penurunan suku bunga acuan.

Baca Juga : Permintaan Tertinggi dari China, Ekspor Karet Sumut Naik 15% di Bulan Juli

“Kinerja Rupiah diperkirakan masih akan dibayangi tekanan dalam waktu dekat ini, seiring masih belum membaiknya sentiment pasar yang mampu menolong Rupiah,” katanya, Rabu (19/8/2020).

Di sisi lain, kinerja IHSG mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini. Meskipun sempat dibuka menguat di atas level 5.300, akan tetapi kinerja IHSG setelah pembukaan banyak berada di zona merah.

Menjelang libur panjang pekan ini, IHSG justru dilanda aksi profit taking dikarenakan
kekhawatiran pelaku pasar akan kemungkinan sentiment yang sifatnya tidak terduga. Hal inilah yang mendasari mengapa pelaku pasar cenderung memilih keluar dari bursa seiring libur panjang di pekan ini.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X