Awal Pekan Ini, Dampak Resesi Jerman dan AS Bakal Dirasakan

Ilustrasi kinerja IHSG dibuka melemah dan Rupiah bergerak stabil.

 

Medan | Jurnal Asia
Kondisi pasar keuangan di pekan ini sangat dipengaruhi oleh rilis data ekonomi nantinya. Pada hari ini, BPS akan  merilis data laju tekanan inflasi yang akan menjadi tolak ukur daya beli masyarakat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di level 5.141,97 dan sejauh ini IHSG diperdagangkan di bawah level psikologis 5.100. IHSG terpukul 1% lebih seiring dengan sikap pelaku pasar khawatir dengan kemungkinan rilis data yang buruk di pekan ini.

Sementara itu, mata uang rupiah diperdagangkan stabil dikisaran 14.600 per US Dolar.

Baca Juga : AS Masuk Jurang Resesi, Banyak Negara Lain Bakal Terseret

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, kinerja Rupiah tidak banyak berubah dibandingkan dengan kinerjanya di akhir pekan kemarin.

“Saya menilai pelaku pasar akan lebih banyak memilih posisi wait and see sampai rilis data ekonomi domestik di pekan ini,” katanya, Senin (3/8/2020).

Sejauh ini, di pasar saham tekanan jual asing sangat terlihat. Tekanan pasar saham di awal pekan ini diyakini akan berlangsung hingga penutupan perdagangan dan di pekan ini pasar keuangan kita mungkin akan lebih banyak diperdagangkan di teritori negatif.

Tekanan di pasar saham juga terjadi akibat pasar saham yang libur saat Idul Adha kemarin. Di mana ada banyak sentiment negatif yang secara otomatis baru terlihat tekanannya di awal pekan ini.

“Beberapa kabar buruk yang ada diakhir pekan kemarin adalah rilis pertumbuhan ekonomi AS dan Jerman yang membuat dua negara itu resmi masuk jurang resesi,” pungkasnya.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X