Medan | Jurnal Asia
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mulai membolehkan investor meminjamkan sahamnya kepada broker.
Selama 3 tahun berjalan, sudah 229 juta lembar saham yang dipinjamkan dalam 176 transaksi dengan nilai Rp193 miliar ke broker.
Kepala Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek KPEI, Wening Kusharjati mengatakan, peminjaman ini untuk memenuhi kebutuhan meningkatkan jumlah peminjam atau lender sebagai agar menjaga kelancaran transaksi bursa. Selama ini menurut Wening, peminjaman efek atau saham hanya dilakukan oleh broker saja.
Ia menjelaskan, hingga 12 November lalu sudah 229 juta lembar saham yang dipinjamkan dalam 176 transaksi dengan nilai Rp193miliar. Pencapaian ini menurut Wening meningkat hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Mol
Wening Kusharjati menyebutkan, ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh investor jika meminjamkan sahamnya. Salah satunya ada penambahan pendapatan di samping dividen yang selama ini diterima dan saham tidak akan berpindah tangan.
“Jadi kalau investor meminjamkan sahamnya, maka ia pendapatannya akan bertambah 12 hingga 17 persen pertahun di samping dividen saham tentunya,” kata di Medan, kemarin.
Bagi investor yang ingin meminjamkan efeknya, kata dia, menurutnya cukup membuat perjanjian pinjam-meminjam dengan broker di mana isi perjanjian tersebut sudah disusun oleh KPEI tanpa ada batasan minimal jumlah saham yang dimiliki ataupun dipinjamkan investor.
“Tidak ada batas minimal saham yang harus dipinjamkan ataupun yang dimiliki investor. Itu tergantung dari kesepakatan mereka. Yang pasti waktu peminjaman tidak lebih dari 90 hari kerja,” ujarnya.
Dari data yang diberikan KPEI terlihat, ada 5 jenis saham terbaik berdasarkan nilai pada transaksi pinjam meminjam efek selama periode Januari-November 2019 yakni Astra Internasional, BCA,Bank Danamon Indonesia, Aneka Tambang dan Astra Agro Lestari.(nty)