Banda Aceh – Setelah gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Medan, Deliserdang dan sekitarnya, giliran Kota Banda Aceh, Sabang dan sekitarnya diguncang gempa dengan kekuatan sama pada Selasa (17/1) sekitar pukul 18.48 WIB.
Gempa yang terjadi pada saat magrib tersebut dirasakan kuat oleh masyarakat beberapa kota di Provinsi Aceh. Khususnya warga yang sedang berada di gedung berlantai dua berhamburan keluar.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengumumkan gempa dengan magneto 5,6 Skala Richter (SR) terjadi pukul 18.48.26 WIB pada kedalaman 10 kilometer (234 km) Barat laut Sabang, Aceh.
Guncangan gempa kuat dirasakan warga sehingga sejumlah warga pun berhamburan keluar rumah agar lebih aman jika bangunan yang ia tempati ambruk.
“Kuat juga guncangannya dan kami keluar rumah takut bangunan roboh,” kata salah satu warga di Cot Ba U, Sukajaya, Sabang yang keluar rumah ketika sedang diguncang gempa.
“Kekuatan gempa dibawah 6, 5 SR dan tidak berpotensi tsunami dan tadi kekuatan gempanya 5,6 SR. Kami mengimbau warga untuk berhati-hati dan tidak panik,” kata Kepala Stasiun BKMG Kota Sabang Siswanto.
Merusak Rumah di Karo
Sehari sebelumnya gempa yang melanda Sumetara Utara ternyata berdampak pada kerusakan beberapa rumah warga di Berastagi, Tanah Karo. URC (Unit Reaksi Cepat) BPBD Kabupaten Karo pada malam itu juga langsung melakukan pengecekan dan pendataan ke lapangan. Berdasarkan hasil pendataan di lapangan belum ada laporan korban jiwa.
Namun dilaporkan beberapa rumah mengalami kerusakan. Di desa Ujung Payung dilaporkan 1 rumah rusak ringan dan 1 mobil kijang rusak. Di desa Kebayaken dilaporkan ada 7 rumah rusak parah.
Menindaklanjuti adanya kerusakan ini, BPBD Kabupaten Karo bertindak cepat dengan memberikan bantuan kepada keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan seperti matras, makanan tambahan gizi, minyak goring, kain sarung, gula pasir, pembalut, aqua gelas, kornet daging sapi dan teh celup.
Bantuan berupa tenda keluarga juga diberikan kepada keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan.
Gempa yang terjadi sebanyak empat kali getaran tersebut membuat warga seketika meninggalkan rumah mereka dan memilih berdiam di luar rumah. Kota Berastagi sempat gelap gulita karena lampu penerangan dengan seketika padam total.
Kepala Bidang BKMK I Sumatera Utara Syahnan mengatakan, BMKG telah melaporkan terjadi gempa dengan kekuatan 5,6 SR dengan pusat gempa di darat di 28 km barat daya Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Sumber gempa berasal dari sesar di darat dengan kedalaman 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak gempa. Gempa dirasakan keras di Deli Serdang, Binjai dan Karo sekitar 5-8 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Gempa juga dirasakan dengan intensitas sedang di Kota Medan. Masyarakat Kota Medan juga berhamburan keluar rumah.
Pusat gempa cukup dekat dengan Gunung Sinabung karena pusat gempa berjarak sekitar 33 kilometer timur laut dari Kabupaten Karo. “Semoga tidak makin meningkatkan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung. PVMBG mengintensifkan pengamatan Gunung Sinabung. Status Gunung Sinabung tetap Awas,”kata Syahnan.
Berdasarkan analisis peta gempa dirasakan di sekitar Deli Serdang dan Binjai intensitas gempa sekitar IV hingga V MM. Artinya guncangan gempa yang dirasakan ringan hingga sedang.
Diperkirakan gempa tidak berdampak pada kerusakan bangunan yang masif. Dilaporkan beberapa rumah mengalami kerusakan namun masih pendataan. Umumnya bangunan akan rusak berat jika menerima intensitas gempa di batas VI MMI.
(ant/herman harahap)