Giliran Aceh Diguncang Gempa 5,6 SR

Warga berada di rumah yang runtuh akibat gempa di Desa Kabayaken Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (17/1). Gempa dengan kekuatan 5,6 SR yang berpusat di Deli Serdang dan sekitarnya mengakibatkan sekitar 103 rumah rusak ringan dan 11 rumah rusak parah. Tida ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww/17.

Banda Aceh – Setelah gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Medan, Deliserdang dan sekitarnya, giliran Kota Banda Aceh, Sabang dan sekitarnya diguncang gempa dengan kekuatan sama pada Selasa (17/1) sekitar pukul 18.48 WIB.

Gempa yang terjadi pada saat magrib tersebut dirasakan kuat oleh masyarakat beberapa kota di Provinsi Aceh. Khususnya warga yang sedang berada di gedung berlantai dua berhamburan keluar.

Badan Meteorologi, Klimatolo­gi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengumumkan gempa dengan magneto 5,6 Skala Richter (SR) terjadi pukul 18.48.26 WIB pada kedalaman 10 kilometer (234 km) Barat laut Sabang, Aceh.

Guncangan gempa kuat dira­sakan warga sehingga sejumlah warga pun berhamburan keluar rumah agar lebih aman jika ba­ngunan yang ia tempati am­bruk.

“Kuat juga guncangannya dan kami keluar rumah takut bangunan roboh,” kata salah satu warga di Cot Ba U, Sukajaya, Sabang yang keluar rumah ketika sedang diguncang gempa.

“Kekuatan gempa dibawah 6, 5 SR dan tidak berpotensi tsunami dan tadi kekuatan gempanya 5,6 SR. Kami mengimbau warga untuk berhati-hati dan tidak panik,” kata Kepala Stasiun BKMG Kota Sabang Siswanto.

Merusak Rumah di Karo
Sehari sebelumnya gempa yang melanda Sumetara Utara ternyata berdampak pada keru­sakan beberapa rumah warga di Berastagi, Tanah Karo. URC (Unit Reaksi Cepat) BPBD Kabupaten Karo pada malam itu juga lang­sung melakukan pengecekan dan pendataan ke lapangan. Berdasarkan hasil pendataan di lapangan belum ada laporan korban jiwa.

Namun dilaporkan beberapa rumah mengalami ke­rusakan. Di desa Ujung Payung dilaporkan 1 rumah rusak ringan dan 1 mobil kijang rusak. Di desa Kebayaken dilaporkan ada 7 rumah rusak parah.

Menindaklanjuti adanya ke­rusakan ini, BPBD Kabupaten Karo bertindak cepat dengan memberikan bantuan kepada keluarga yang rumahnya menga­lami kerusakan seperti matras, makanan tambahan gizi, minyak goring, kain sarung, gula pasir, pembalut, aqua gelas, kornet daging sapi dan teh celup.

Bantuan berupa tenda keluarga juga diberikan kepada keluarga yang rumahnya mengalami keru­sakan.

Gempa yang terjadi sebanyak empat kali getaran tersebut mem­buat warga seketika mening­galkan rumah mereka dan memilih berdiam di luar rumah. Kota Berastagi sempat gelap gulita karena lampu penerangan dengan seketika padam total.

Kepala Bidang BKMK I Su­mate­ra Utara Syahnan menga­takan, BMKG telah melaporkan terjadi gempa dengan kekuatan 5,6 SR dengan pusat gempa di darat di 28 km barat daya Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Sumber gempa berasal dari sesar di darat dengan kedalaman 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Posko BNPB telah meng­kon­­firmasi dampak gempa. Gem­­­­pa dirasakan keras di Deli Ser­dang, Binjai dan Karo sekitar 5-8 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Gempa juga dirasakan dengan intensitas sedang di Kota Medan. Masyarakat Kota Medan juga berhamburan keluar rumah.

Pusat gempa cukup dekat dengan Gunung Sinabung karena pusat gempa berjarak sekitar 33 kilometer timur laut dari Ka­bu­paten Karo. “Semoga tidak makin meningkatkan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung. PV­MBG mengintensifkan pe­nga­­ma­tan Gunung Sinabung. Status Gunung Sinabung tetap Awas,”kata Syahnan.

Berdasarkan analisis peta gem­pa dirasakan di sekitar Deli Ser­dang dan Binjai intensitas gempa sekitar IV hingga V MM. Artinya guncangan gempa yang dirasakan ringan hingga sedang.

Diperkirakan gempa tidak berdampak pada kerusakan bangunan yang masif. Dila­porkan beberapa rumah me­ngalami kerusakan namun masih penda­taan. Umumnya bangunan akan rusak berat jika menerima inten­sitas gempa di batas VI MMI.
(ant/herman harahap)

Close Ads X
Close Ads X