Walubi Sumut Gelar Rakerda, Ini 3 Poin Penting yang Dibahas

Pukul Gendang : Ketua Umum DPP Walubi, Dra.S.Hartati Murdaya dan lainnya melakukan pemukulan gendang membuka Rakerda DPD Walubi Sumut, Minggu (6/1). Netty

Medan | Jurnal Asia
Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Medan, Minggu (6/1). Dalam rapat tersebut membahas tiga poin penting untuk dijalankan di 2019 yakni, ekonomi kemitraan, pendidikan agama dan kemajuan milenial.

Ketua Umum DPP Walubi, Dra.S.HartatiMurdaya dalam pembukaan Rakerda tersebut mengatakan, Walubi sudah melakukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada tahun lalu. Dan ada 17 poin kerja yang dapat dijalankan di Walubi provinsi ataupun daerah.

Namun, lanjutnya, dari 17 poin ini ada tiga poin penting yang harus dijalankan. Yakni ekonomi kemitraan (pembinaan usaha kecil), pendidikan agama dan kemajuan milenial di tengah perkembangan zaman.

“Kita harapkan tiga poin ini dapat dikembangkan oleh Walubi provinsi ataupun daerah. Dengan begitu diharapkan Indonesia menjadi lebih “sejuk”, tetap bersatu tidak ada perpecahan dan penuh cinta kasih,” katanya di Rakerda dengan tema “Dengan Rapat Kerja Daerah, Mari Kita Pertahanan Solidaritas di Provinsi Sumatera Utara”.

Ketua DPD Walubi Sumut, dr. Indra Wahidin mengungkapkan, Rakerda ini sebenarnya diselenggarakan tahun lalu, meski terlambat diharapkan menghasilkan program kerja yang baik.

Selain membahas program kerja, kata dia, tentunya dalam pertemuan ini ditekankan bahwa umat Buddha harus dapat memilah berita atau informasi yang tidak benar (hoaks). Dengan perkembangan teknologi media sosial, masyarakat harus menyeleksinya, jika tidak benar sebaiknya tidak disebarkan atau stop sampai di kita saja.

“Kita harus tetap menjaga keadaan agar tetap kondusif khusunya untuk kerukunan antar umat beragama apalagi Indonesia sedang berada dalam dalam momen Pemilu tahun ini,” ucapnya.

Ketua Umum DPP Walubi, Dra.S.Hartati Murdaya, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementrian Agama RI, Drs. Supriyadi, M.Pd bersama pengurus Walubi Sumut dan daerah foto bersama. Netty

Ia berharap, tokoh agama bisa dominan. Menurutnya, keterkaitan tokoh agama dalam Pemilu yang akan datang bahwa tokoh agama tetap netral dan mengimbau bahwa umat Buddha jangan golput tetapi pilihlah sesuai hati nurani masing-masing.

“Jadi tidak ada arahan, tidak ada keberpihakan yang penting mana yang baik itu adalah pilihan kita. Saya yakin semua calon pimpinan kita itu baik,” tandasnya.

Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementrian Agama RI, Drs. Supriyadi, M.Pd menambah, pelaksanaan Rakerda ini membuktikan bahwa umat Buddha masih berada di tanah air. Walubi terus menjadi mitra pemerintah dalam mengembangkan agama Buddha di Indonesia.

“Mari bersama-sama membangun Indonesia, tetap menjaga keutuhan umat Buddhis di Indonesia, baik kualitas dan kuantitas. Mari kita menjaga kebersama, kita boleh berbeda tapi tidak boleh dibeda-bedakan,” pungkasnya.

Sementara, Ketua Panitia Rakerda DPD Walubi Sumut, Sutjipto, S.T., M.Pd menambahkan, semoga niat yang disalurkan melalui rakerda yang baik demi kemajuan umat Buddha di Indonesia khususnya di Sumut.

Hadir dalam kegiatan ini, Penyelenggara Buddha Kota Medan Pandita Burhan, S.Ag., M.Si, Ketua Majabumi Tanah Suci Sumut yang juga Wakil Ketua Walubi Sumut Pandita Solihin Chandra.

Kemudian, Ketua Umum LKBI DR. Rusli Tan, Ketua Umum Madha Tantri Rahmat Hartanto, anggota DPRD Medan Dr Dra Lily, MBA MH, Ketua Walubi Kota Medan Earlnus Chen, Sekretaris Walubi Medan, Ridwan ST dan lainnya.(nett)

Close Ads X
Close Ads X