TOPAZ Dukung Replanting Kebun Rakyat

Medan | Jurnal Asia

Adalah benih unggul kelapa sawit yang diproduksi OPRS (Oil Palm Research Station) Topaz sebagai bagian dari Asian Agri R & D Centre, pertama kali dirilis tahun 2004 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 57, 58, 59 dan 60/KPTS/SR.120/1/2004 masing-masing tertanggal 16 Januari 2004.

Ada 4 varietas TOPAZ yang dikem­bangkan oleh Asian Agri yakni Topaz 1 (Dura Deli x Pisifera Nigeria), Topaz 2 (Dura Deli x Pisifera Ghana), Topaz 3 (Dura Deli x Pisifera Ekona) dan Topaz 4 (Dura Deli x Pisifera Yangambi) yang teruji dan terbukti memiliki beberapa keunggulan.

Saat ini DxP Topaz yg diproduksi merupakan seri 2 dan 3 yang telah terbukti menghasilkan produksi TBS yang tinggi mencapai 33-36 ton/ha/thn.

Secara internal, DxP Topaz digunakan oleh Asian Agri. Namun tidak ‘menutup pintu’ bagi petani-petani sawit menggunakan benih unggul DxP Topaz. “Kebun inti Asian Agri sudah mencapai produksi TBS 35 ton/ha/thn serta memperoleh CPO > 8 ton/ha/thn pada tahun 2017,” kata Nursery Advisory Oil Palm Research Station (OPRS) Topaz, Anthony Tuahta Sinulingga didampingi Humas Asian Agri, Lidya Veronika Ginting di sela sela acara Climate Change & Expo 2018 pada 18 Oktober 2018, di Hotel Santika – Medan.

Secara komersial, benih unggul Topaz telah banyak dipasarkan didalam negeri dan juga pasar internasional, ungkap Toni, sapaan akrabnya.

Ia membeberkan bahwa Asian Agri melalui management OPRS Topaz akan merilis benih unggul DxP Topaz seri 4 dan Topaz Moderat Tahan Ganoderma pada tahun depan (2019).

Toni menyebutkan, DxP Topaz Seri 4 merupakan hasil pengembangan dari Topaz seri 3 terbaik yg dikelompokkan menjadi progeni ‘Creme de la Creme’ dengan potensi produksi mencapai 40,3 ton/ha/tahun serta pencapaian CPO 12 ton/ha/tahun.

Keunggulan lainnya dari Topaz Seri 4 adalah cepat berbuah, mulai panen pada umur 26-28 bulan setelah tanam di lapangan, relatif tahan terhadap penyakit Ganoderma, potensi hasil TBS dan minyak tertinggi, produksi tinggi sejak panen pertama, rendemen minyak tinggi.

“Selain itu, pertumbuhan pokok sawit tidak cepat meninggi serta mampu beradaptasi di tanah marjinal atau organik,” ulasnya.

Kapasitas produksi kecambah OPRS Topaz mampu mencapai 25 juta butir kecambah/tahun. Dan saat ini 5,5 juta butir kecambah sudah dipasarkan didalam negeri/nasional.

Dalam mendukung program replanting kebun rakyat yang menjadi binaan, Asian Agri telah mempersiapkan bibit unggul Topaz. Salah satu kelompok petani Swadaya Asian Agri yang memasuki masa replanting berada di Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel) seluas 157 ha.

Untuk peremajaan sawit di Desa Perlabian sekitar 157 ha dibutuhkan sebanyak 23.236 pokok bibit unggul Topaz. Asian Agri telah menyiapkan bibit unggul Topaz yang dibutuhkan untuk ditanami dilahan sawit rakyat.

Saat ini juga Asian Agri sudah membuka pembibitan komersial multi outlet di Kebun Negeri Lama Selatan (KNS) PT. HARI SAWIT JAYA di Negeri Lama kabupaten Labuhan Batu untuk memenuhi kebutuhan bibit unggul dikalangan petani sawit.

“Adapun bibit Topaz yg dijual yaitu Bibit Topaz 3-4 bln Rp 15.000/pkk minimal order 100 pokok dan bibit Topaz siap tanam > 10 bln dengan harga Rp40.000/pkk minimal order 100 pokok,” bebernya.
(isvan-rel)

Close Ads X
Close Ads X