Sipagi, Solusi Atasi Repot Gosok Gigi

tim mahasiswa kedokteran
Jakarta| Jurnal Asia
Ketika bepergian kita pasti membutuhkan perlengkapan mandi. Tetapi, terkadang ada saja perlengkapan yang ter­tinggal, terutama sikat gigi.
Nah, sekarang kita enggak perlu kuatir lagi akan hal tersebut. Lima mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) punya solusinya, Sipagi alias Sikat Pasta Gigi. Ini adalah inovasi buatan Muhammad Garry Syahrizal Hanafi, Nabila Yusaf, Hafida Setiasari, Alnin­da Sukma Hutami, dan Muhammad Aditya Seto Nugroho.
Awalnya, Sipagi adalah topik pembicaraan iseng mereka di perpustakaan kampus. Ketika itu mereka membahas tentang masalah orang yang bepergian yang terkadang hanya membawa sikat gigi atau pasta gigi saja. Akibatnya, mereka pun kesulitan di tempat tujuan.
Sipagi sendiri merupakan produk gabungan antara sikat dan pasta gigi. Garry menjelaskan, gagang sikat gigi merupakan tube penampung pasta gigi.
“Ketika kita akan menggosok gigi, tinggal menekan bagian gagang sikat gigi dan secara otomatis pasta gigi akan mengalir ke bulu-bulu sikat. Jadi kita tidak perlu membawa pasta gigi lagi,” kata Garry, Selasa (24/6).
Selain itu, ujar Nabila, pori-pori bulu sikat gigi menggunakan bahan khusus karena menjadi jalur akses keluarnya pasta. Lubang pori-pori ini dilengkapi dengan katup karet. Ia akan otomatis menutup ketika bagian gagang tidak ditekan-tekan.
“Selain itu, fungsi dari katup itu adalah sekat agar pasta gigi yang sudah dipakai tidak merembes masuk lagi ke ruang penyimpanan pasta gigi pada gagang sikat,” tutur Nabila.
Menurut Garry, dia dan timnya membutuhkan sekira enam bulan untuk riset dan pembuatan propotipe produk. Gerry berharap, inovasi ini dapat membuat masyarakat Indonesia lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut mereka.
“Sipagi memangkas prosesi ritual sikat gigi menjadi lebih praktis dan singkat,” tuturnya.
Di sisi lain, Garry mengimbuhkan, produksi Sipagi dapat membuka lapangan kerja baru. Tentu saja, hasil produksinya pun dapat menghasilkan profit.
Saat ini Garry dkk sedang memperbaiki kemasan produk. Mereka juga mendaftarkan Sipagi ke Kementerian Hukum dan HAM untuk dipantenkan karena berencana memproduksinya secara massal.
“Kalau nanti sudah dipasarkan kami akan membanderol satu paket Sipagi beserta dua sikat gigi penggantinya dengan kisaran harga antara Rp5.000 sampai Rp10 ribu,” ujar Garry. (oz)

Close Ads X
Close Ads X