Rangkaian Peringatan Waisak 2560 BE 2016 | 8.000 Orang Ikuti Pengobatan Gratis di Borobudur

Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia Walubi yang dipegang Hartati Murdaya (kanan) melepas burung bersama perwakilan terkait saat mengawali rangkaian hari Tri Suci Waisak 2560 BE/2016 di taman Lumbini, kawasan Taman Wisata Candi Borobuidur (TWCB) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (19/5). Pelepasan seribu burung berbagai jenis tersebut sebagai simbol kebebasan dan cinta kasih terhadap sesama dan alam semesta. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc/16.
Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia Walubi yang dipegang Hartati Murdaya (kanan) melepas burung bersama perwakilan terkait saat mengawali rangkaian hari Tri Suci Waisak 2560 BE/2016 di taman Lumbini, kawasan Taman Wisata Candi Borobuidur (TWCB) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (19/5). Pelepasan seribu burung berbagai jenis tersebut sebagai simbol kebebasan dan cinta kasih terhadap sesama dan alam semesta. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc/16.

Magelang | Jurnal Asia
Sekitar 8.000 orang mengikuti bakti sosial pengobatan gratis di Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur yang diselenggarakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia dalam rangkaian peringatan Waisak 2560 BE tahun 2016.

Ketua Umum Walubi, Siti Hartati Murdaya di Magelang, Kamis (19/5), mengatakan bak­­ti sosial pengobatan gratis bagi warga tidak mampu ini berlangsung pada 19-20 Mei 2016. Ia menuturkan dalam pe­ngobatan gratis ini Walubi be­kerja sama dengan TNI AU, TNI AD, dan Polri yang didukung oleh sekitar 200 tenaga dokter.

Para dokter yang terlibat terdiri atas dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis meliputi spesialis penyakit dalam, mata, THT, anak, kulit dan penyakit kelamin, kandungan, anastesi, fisik dan rehabilitasi, dan dokter patologi klinik.

Selain itu, katanya juga me­­libatkan 368 tenaga para­medis, terdiri atas perawat bedah, perawat mata, perawat gigi, penata anastesi, tenaga analisi, petugas laboratorium, apoteker dan asisten apoteker.

Ia mengatakan di hari Trisuci Waisak umat Buddha Indonesia sekaligus merayakan tiga pe­ristiwa suci di dalam riwayat hidup Sang Buddha Gotama, yakni peringatan hari kelahiran Pangeran Sidharta Gotama pa­da saat Purnamasiidi di bulan Waisaka tahun 623 SM di bawah pohon Sala di Taman Lumbini.

Kemudian peringatan ha­ri Sang Pangeran Sidharta ber­hasil mencapai penerangan sempurna dan menjadi Buddha di bawah pohon bodhi juga saat purnamasidi di bulan Wasaka pada usia 35 tahun.
Selain itu juga peringatan hari Sang Buddha Gotama wafat mencapai prinirwana saatnya sama ketika purnawasd di bulan Waisaka di baawwah pohon sala kembar pada usia 80 tahun.

Ia menuturkan peringatan Waisak nasional sesungguhnya tidak hanya sekadar merayakan peringatan hari-hari suci Sang Buddha Gotama. Namun, yang lebih penting bagi umat Buddha Indonesia adalah me­man­faatkan Trisuci Waisak un­tuk memperkuat kesadaran bahwa umat seyogianya patut meneladani sikap dan perilaku Pangeran Sidharta meniti “jalan tengah” dengan tujuan mencapai pencerahan sempurna.

“Jika belum berhasil di da­lam kelahran saat ini. Namun tetap bisa dilanjutkan melalui tumimbal lahir baik di dunia manusia lagi ataupun di dunia lain termasuk di alam desa dan brahmana sampai tercapai cita-cita penerangan sempurna,” katanya. Budi Suyanto

Polda Jateng Siapkan 3.800 Personel
Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyiap­kan se­banyak 3.800 personel untuk pengamanan kegiatan Waisak 2016 di Candi Borobudur dan sekitarnya. Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono di Magelang, Kamis (19/5), mengatakan pera­yaan waisak secara nasional dipusatkan di Candi Borobudur, namun rangkaian Waisak juga dilaksanakan di Kota Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Grobogan.

Di Kota Magelang dilaksana­kan pindapata, kemudian di Kabu­paten Temanggung dilaku­kan pengambilan air berkah di Umbul Jumprit, dan di Kabu­paten Grobogan dilakukan pengam­bilan api alam dari Mrapen.

“Total personel untuk penga­manan sekitar 3.800 orang, terdiri atas Brimob, Shabara, Dalmas, dan Satuan Lalu Lintas,” katanya usai menghadiri Bakti Sosial Pengobatan Gratis yang dilaksanakan oleh Walubi di pelataran candi Borobudur.

Ia mengatakan pengamanan antara lain untuk mengantisipasi ancaman teror bom sehingga melibatkan dari Densus dan Ge­gana. “Banyaknya pengunjung di Candi Borobudur juga perlu dilakukan pengamanan supaya mereka nyaman dan tertib,” ucapnya.

Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho mengatakan dari sejumlah personel pengamanan tersebut, Polres Magelang me­nyiapkan 1.504 personel. Ia menuturkan dalam rang­­kaian perayaan Waisak Nasional 2016 ini ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada 19-22 Mei 2016. Dalam rangka pengamanan tersebut ada beberapa kegiatan tidak hanya di wilayah Kabupaten Magelang saja, namun juga ada di Kota Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Grobogan.

Namun, tentunya dari Polda Jateng dan Polres Magelang sudah “ploting” personel terkait ke­giatan tersebut. Ia mengata­kan di wilayah Kabupaten Ma­gelang karena kegiatan lebih fokus di dua tempat, yakni di Candi Mendut dan Candi Borobudur maka didirikan dua posko penga­manan di sekitar dua wilayah tersebut.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X