Pramuka Se-Asia Pasifik Rintis Toko Daring

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault (kiri) berbincang dengan Ketua Komite Pramuka Asia Pasifik Paul Parkinson (kanan) disela pembukaan Pertemuan Pimpinan Pramuka se-Asia Pasifik di Sanur, Bali, Sabtu (22/4). Pertemuan regional tiga tahunan tersebut diikuti 152 peserta dan tamu dari 30 negara untuk membahas berbagai tantangan dan menyepakati arah langkah pramuka se-Asia Pasifik. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama/17.

Jakarta – Komite Pramuka Se-Asia Pasifik merespons perkembangan bisnis dalam jaringan dan potensi pasar atribut Pramuka dengan membuat situs belanja daring scoutbazaar.com yang khusus menjual atribut, alat atau souvenir kepramukaan dari 25 negara kawasan Asia Pasifik.

“Scoutbazaar ini dikelola lang­sung oleh Asia-Pacific Re­­gional Scout guna menghimpun dana sekaligus mempromosikan atribut kepramukaan atau yang terkait,” kata Susi Yuliati, wakil ketua Kwarnas Pramuka yang juga anggota Komite Pramuka Se-Asia Pasifik bidang Finansal lewat keterangannya kepada wartawan.

Dia mengatakan situs aplikasi daring itu diluncurkan di tengah-te­­ngah ajang Pertemuan Pim­­pinan Pramuka se-Asia Pasifik ke-9 2017 di Bali, Selasa (25/4).

Menurut Susi, scoutbazaar.com diharapkan dapat menjadi media yang bisa menghubungkan seluruh kedai Pramuka di negara-negara Asia Pasifik. Pramuka sedunia sendiri memiliki sekitar 40-an juta anggota.

“Jadi, kalau ada yang ingin mengoleksi produk-produk ke­pra­­­mukaan di tingkat nasional mau­­pun internasional, tinggal cari di sini. Misalnya, ingin beli produk Pramuka dari Jepang atau India. Tinggal cari, klik dan beli,” katanya.

Dia mengatakan aplikasi itu juga diharapkan dapat men­ciptakan kemandirian finan­sial bagi organisasi Pramuka dalam pengumpulan pendanaan untuk kegiatan kepramukaan di kawasan Asia Pasifik.

Soal harga produk, Susi me­­ngatakan akan dibuat standar sesuai mutu dan kualitasnya. Namun tidak semua orang bisa menjual produk di aplikasi tersebut. Situs penjualan hanya akan mengunakan satu pintu melalui Kwartir Nasional dari negara masing-masing.

“Sistem penjualannya harus melalui satu pintu, yakni Kwarnas. Jadi kalau ada orang yang ingin mempromosikan produk kepra­mukaan di aplikasi ini harus mendaftarkan dulu ke Kwarnas. Nanti akan didata dan diseleksi,” kata dia. (ant)

Close Ads X
Close Ads X